Bareksa.com - Harga saham perusahaan pengelola rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) hingga penutupan hari ini telah anjlok 42,3 persen menjadi Rp9.750 (harga terendah selama satu tahun terakhir) dari titik tertinggi Rp16.900 pada 7 Agustus 2015. Anjloknya harga saham SILO yang sangat signifikan, tidak membuat harga saham rumah sakit ini menjadi murah.
Mengacu pada website Bloomberg secara intraday, harga saham SILO pada penutupan hari ini sebesar Rp9.750 masih mencerminkan price earning ratio (PER) sebesar 145,1 kali.
Angka tersebut masih dinilai sangat jauh jika dibandingkan dengan rata-rata perusahaan sejenis yang hanya 88,29 kali. Dua perusahaan sejenis yang mengelola rumah sakit-- yaitu PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) memiliki PER 73,26 kali dan PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dengan PER 46,52 kali.
Grafik Perbandingan Nilai Price Earning Ratio (PER)
Sumber : Bloomberg
Menurut analis Macquarie, Lyall Taylor dalam riset yang diberikan nasabah hari ini (3/11) SILO membukukan hasil yang kurang gemilang pada kuartal III-2015. Pertumbuhan pendapatan melambat sepanjang Januari-September 2015 hanya tumbuh 25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal tahun 2014 SILO masih dapat meningkatkan pendapatan hingga 32 persen. Bahkan, di tahun 2013 pendapatan SILO melesat 45 persen.
Selain itu, margin EBITDA juga ikut anjlok menjadi 10,4 persen dari sebelumnya 13,9 persen, sementara margin EBITDA rumah sakit turun lebih tajam, menjadi 11,5 persen dari sebelumnya 17,9 persen.
Penyebab menurunnya pendapatan SILO dalam dua tahun berturut-turut adalah dampak dari pelemahan ekonomi. Namun tidak dapat dipungkiri faktor-faktor lain juga ikut berkontribusi, termasuk ekspansi perseroan.
SILO masih memiliki 12 rumah sakit baru yang dikerjakan pada periode 2015-2017, sehingga membuat pengeluaran membengkak tapi sayangnya belum diimbangi dengan pertumbuhan pendapatan. Hal tersebut dapat menjadi risiko tersendiri bagi saham SILO.
Pergerakan Pendapatan Dan Pertumbuhan Saham SILO Sejak Kuartal III 2012-2015
Sumber: Bareksa.com
Dari sisi pergerakan harga saham jika dibandingkan perusahaan sejenis, SILO mengalami penurunan paling tajam secara year to date. Tercatat SILO mengalami penurunan harga saham sebesar 27 persen sejak awal tahun menjadi Rp9.9750 pada hari ini dari sebelumnya Rp 13.775.
Sementara itu, saham SAME hanya turun 8,99 persen menjadi Rp2.490 dari sebelumnya Rp2.845. Saham MIKA sejak awal IPO 24 Maret 2015 dari sebelumnya Rp2.120 justru mengalami kenaikan sebesar 30 persen menjadi Rp2.760 (harga disesuaikan setelah stock split dengan rasio 1:10).
Grafik Pergerakan Harga Saham SILO, MIKA dan SAME
Sumber: Bareksa.com
Sebagai informasi, SILO saat ini mengoperasikan 20 rumah sakit yang terletak di 15 kota dan menargetkan pada 2017 akan mengoperasikan lebih dari 50 rumah sakit di lebih dari 30 kota dan kabupaten seluruh Indonesia. (np)