Bareksa.com - Hari ini, Rabu 28 Oktober 2015 merupakan periode terakhir perdagangan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD) saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Harga saham perusahaan tambang ini pun menguat tipis.
Setelah kemarin ditutup turun, harga saham ANTM sampai perdagangan sesi I hari ini berbalik arah (rebound) dan ditutup naik 1,3 persen menjadi Rp386 dari sebelumnya Rp381.
Pergerakan Harga Saham ANTM Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Rights atau HMETD adalah hak untuk membeli efek tambahan dengan harga tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Hak ini diberikan kepada penjamin pelaksana emisi efek, pemegang saham lama, pemilik warrant, institusi atau lembaga keuangan dalam rangka rights issue perseroan untuk menambah modal.
Naiknya harga saham ANTM tidak seiring dengan perdagangan rights-nya. Transaksi rights memang tidak terlalu ramai dan harganya pun telah menurun drastis sebesar 66,7 persen menjadi Rp3.
Bila dihitung, seorang investor yang membeli satu rights seharga Rp3 di pasar yang memberinya hak untuk membeli saham ANTM seharga Rp371, maka modal yang dia keluarkan untuk mendapatkan satu saham ANTM (setelah dieksekusi) adalah Rp374(Rp3+Rp371). Angka tersebut, menjadi lebih murah jika dibandingkan dengan harga saham ANTM saat ini di level Rp386.
Yang menarik, sejak awal hingga akhir transaksi perdagangan rights pada 22-28 Oktober 2015, broker pembeli terbanyak rights ANTM adalah penjual saham ANTM di pasar reguler.
Secara akumulasi berdasarkan pantauan Bareksa, Bosowa Sekuritas (SA) sebagai pemborong terbesar rights ANTM sebanyak 3,2 juta lot senilai Rp4,5 miliar, dengan harga rata-rata Rp13. Berarti SA mengeluarkan modal untuk mendapatkan satu saham ANTM pada harga Rp384 (Rp13+Rp371). Nilai transaksi rights oleh SA setara 12,8 persen transaksi rights ANTM yang mencapai Rp35,1 miliar. Namun SA juga menjadi penjual saham ANTM di pasar reguler sebanyak 3 juta lot pada harga rata-rata Rp387,4 dengan transaksi senilai Rp115 miliar.
Selain SA, Reliance Securities (LS) juga tercatat melakukan hal yang sama. LS membeli rights ANTM sebanyak 1,8 juta lot pada harga rata-rata Rp18,8 senilai Rp3,3 miliar. Berati LS mengeluarkan modal untuk mendapatkan satu saham ANTM pada harga Rp389,8 (Rp18,8 +Rp371). LS juga melakukan aksi jual saham ANTM sebanyak 1,8 juta lot senilai Rp68,6 miliar pada harga rata-rata Rp391,1.
Pembeli terbesar ketiga rights ANTM adalah Danpac Securities (BQ) dengan membeli sebanyak 2,6 juta lot senilai Rp3,2 miliar, dengan harga rata-rata Rp12,6 per rights. Artinya BQ mengeluarkan modal untuk mendapatkan satu saham ANTM pada harga rata-rata Rp383,6 (Rp12,6 + Rp371).
Sama seperti SA dan LS, BQ juga tercatat menjadi penjual terbesar saham ANTM sebanyak 2,4 juta lot atau senilai Rp91,5 miliar pada harga rata-rata Rp386,1.