Perdagangan Rights Anjlok 66,7%, Harga Saham ANTM Semakin Volatil

Bareksa • 23 Oct 2015

an image
Seorang pedagang memperlihatkan emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) di Jakarta, Selasa (3/3). Harga jual emas Antam naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 549.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 547.000. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Bahkan sejak pembukaan hingga penutupan sesi II antrean jual-beli ANTM tercatat tidak ada lagi transaksi

Bareksa.com - Di tengah perdagangan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD) hingga 28 Oktober 2015, pergerakan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terlihat semakin volatil.

Setelah kemarin ditutup turun, harga saham ANTM pada penutupan perdagangan hari ini  (Jumat, 23 Oktober 2015) mulai berbalik arah (rebound). Pada akhir perdagangan harga saham ANTM naik 1,5  persen menjadi Rp397 dari sebelumnya Rp391.

Pergerakan Harga Saham ANTM Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Adapun harga eksekusi HMETD saham ANTM diputuskan sebesar Rp371 per saham, lebih rendah dari harga saham di pasar reguler saat ini.

Rights atau HMETD adalah hak untuk membeli efek tambahan dengan harga tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Hak ini diberikan kepada penjamin pelaksana emisi efek, pemegang saham lama, pemilik warrant, institusi atau lembaga keuangan dalam rangka rights issue perseroan untuk menambah modal.

Naiknya harga saham ANTM tidak seiring dengan perdagangan rights-nya hari ini. Hingga penutupan perdagangan transaksi rights terpantau tidak ramai. Bahkan sejak pembukaan hingga penutupan sesi II, tidak ada lagi transaksi rights ANTM dengan posisi bid-offer sebesar 0 lot, sementara harganya pun telah menurun sangat drastis sebesar 66,7 persen menjadi Rp8.

Padahal penutupan kemarin, rights ANTM ditutup naik Rp24. Maka secara logika, bila seorang investor membeli satu rights seharga Rp24 di pasar yang memberinya hak untuk membeli saham ANTM seharga Rp371, maka modal yang dia keluarkan untuk mendapatkan satu saham ANTM (setelah dieksekusi) adalah Rp395 (Rp24+Rp371). Angka tersebut, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan harga saham ANTM pada penutupan kemarin yang hanya  Rp381. Oleh sebab itu, rights ANTM tidak ramai diperdagangkan pada hari ini.

Dalam transaksi perdagangan rights dan harga saham perusahaan pertambangan ini, broker pembeli terbesar rights ANTM adalah penjual saham ANTM di pasar reguler.

Danpac Securities (BQ) tercatat jadi pembeli terbesar rights ANTM. Berdasarkan pantauan Bareksa, BQ melakukan pembelian sebanyak 444.104  lot rights dengan nilai transaksi sebesar Rp506,1 juta dengan harga rata-rata Rp11,4 per rights.

Tetapi di pasar regular BQ  melakukan penjualan  sebesar 486.940  lot saham ANTM dengan nilai transaksi Rp18,8 miliar.

Tidak hanya BQ, Bosowa Sekuritas (SA) juga memborong rights ANTM sebanyak 173.034 lot rights senilai Rp206 juta, tapi menjual saham ANTM sebanyak 198.099 lot saham pada harga rata-rata Rp386,5 dengan transaksi senilai Rp7,7 miliar

Pembeli terbesar rights ANTM selanjutnya adalah HD Capital (HD) dengan memborong rights ANTM senilai Rp153,5juta. Namun sama seperti BQ dan SA, HD juga tercatat menjadi penjual terbesar saham ANTM dengan nilai transaksi mencapai 138.050 lot saham atau senilai Rp5,3 miliar.