Laba Bukit Asam Anjlok 4,8% Akibat Melonjaknya Beban Keuangan Hingga 9,7 Kali

Bareksa • 20 Oct 2015

an image
Ilustrasi pekerja memindahkan batu bara di sebuah situs pertambangan. REUTERS/Sheng Li

Padahal jumlah penjualan PTBA meningkat 8,75 persen menjadi Rp10,5 triliun.

Bareksa.com - Laba bersih perusahaan baru bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada sembilan bulan pertama 2015 turun 4,83 persen akibat tertekan biaya operasional dan tingginya beban keuangan.

Periode Januari-September, PTBA membukukan laba bersih Rp1,5 triliun atau Rp697 per saham, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,58 triliun atau Rp728 per saham.

Laba usaha pun turun 2,86 persen akibat kenaikan beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi. Padahal jumlah penjualan PTBA meningkat 8,75 persen menjadi Rp10,5 triliun.

Namun ternyata meningkatnya jumlah penjualan PTBA tersebut tidak dapat menopang meningkatnya beban pokok penjualan sehingga laba usaha tertahan di Rp1,79 triliun. Beban pokok penjualan PTBA meningkat 14,4 persen menjadi Rp7,54 triliun. Sementara beban umum dan administrasi yang meningkat tipis 2,8 persen.

Imbasnya, operating profit margin (OPM) merosot menjadi 17,12 persen dari 19,15 persen. Net profit margin (NPM) pun ikut mengalami penurunan menjadi 14,3 persen dari sebelumnya 16,4 persen. 

Selain itu, melonjaknya beban keuangan PTBA hingga 9,7 kali menjadi Rp126 miliar dari sebelumnya hanya Rp13,1 miliar ikut menekan laba bersih PTBA. Kenaikan beban keuangan ini seiring dengan peningkatan pinjaman bank, terutama pinjaman bank jangka pendek.

Dari sisi neraca, total aset PTBA per akhir September 2015 meningkat 9,09 persen menjadi Rp16,15 triliun didorong peningkatan aset tetap perseroan sebesar 9,8 persen.

Total liabilitas PTBA meningkat 8,3 persen menjadi Rp6,6 triliun seiring peningkatan pada pinjaman bank jangka pendek. Total ekuitas PTBA naik 9,7 persen meningkatnya saldo laba yang telah dicadangkan. Namun meskipun liabilitas mengalami kenaikan, rasio debt to equity (DER) PTBA turun tipis menjadi 0,71 kali dari sebelumnya 0,72 kali.