Bareksa.com - Dua bulan pasca penyelenggaraan pameran kendaraan IIMS dan Gaikindo, penjualan mobil secara keseluruhan masih mampu menunjukan peningkatan dari bulan sebelumnya. Namun, dibanding periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil masih jauh lebih rendah.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil september mencapai 93.038 unit, lebih tinggi dibanding Agustus sebanyak 90.538 unit. Tapi, penjualan mobil September ini masih lebih rendah 9,2 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Salah satu produsen mobil terbesar di Tanah Air, yakni PT Astra International Tbk (ASII) yang memproduksi mobil merek Toyota, Daihatsu, Isuzu, United Tractors, dan Peugeot mengalami penurunan volume penjualan. Astra pada September hanya mampu menjual 47.526 unit, lebih rendah daripada periode Agustus sebanyak 48.949 unit dan September 2014 sebanyak 47.602 unit.
Grafik: Penjualan Mobil
sumber: Gaikindo, diolah Bareksa
Masih lemahnya penjualan membuat pangsa pasar Astra turun menjadi 50 persen pada sembilan bulan perdana tahun ini, atau turun 51,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi lantaran pangsa pasar merek andalan, yakni Toyota turun menjadi 32 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 33 persen. Pada saat yang sama, mobil merek Honda mampu meningkatkan pangsa pasar menjadi 15 persen dari sebelumnya 14 persen.
Riset Danareksa kepada nasabah hari ini, Senin 19 Oktober 2015, menyebutkan bahwa peningkatan performa Honda didukung naiknya volume penjualan Honda Mobilio, dan peluncuran Honda HR-V yang mengancam pangsa pasar Toyota Rush dan Daihatsu Terios di kelas low-end MPV.
Lebih jauh, Danareksa memperkirakan penjualan mobil hingga tahun ini masih akan menurun sekitar 21 persen dari periode 2014. Perbaikan baru akan terjadi pada 2016 didukung ekspektasi GDP growth yang lebih tinggi sekitar 5,3 persen dan perkembangan pembangunan infrastruktur yang akan memberi impak positif ke sektor transportasi.
"Memasuki 2016, kami memperkirakan perbaikan volume penjualan mobil domestik berkisar 5 persen dari tahun ini menjadi 1,05 juta unit yang didukung dengan ekspektasi peningkatan pertumbuhan ekonomi jadi 5,3 persen, dan ekspektasi perkembangan pembangunan infrastruktur," tulis Danareksa dalam risetnya.