CHART OF THE DAY: Sektor Keuangan Kena Hit Paling Dalam Saat Rupiah Melemah

Bareksa • 28 Sep 2015

an image
Perbandingan indeks saham sektoral, periode 28 Agustus - 25 September 2015. (Bareksa.com)

Sektor yang sensitif terhadap perubahan nilai tukar rupiah menjadi pendorong pelemahan

Bareksa.com - Sebulan terakhir sektor-sektor yang sensitif dengan nilai tukar rupiah terperosok lebih dalam dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sektor keuangan menyusut 10,5 persen yang peling mendorong turunnya IHSG hingga 5,32 persen. Tingginya fluktuasi nilai tukar rupiah dalam sebulan terakhir ini mendorong kekhawatiran meningkatnya rasio kredit bermasalah tidak hanya pada industri perbankan tetapi juga pada industri pembiayaan seperti leasing. Kenaikan risiko di sektor keuangan membuat investor banyak melakukan penjualan terutama investor asing.

(Baca juga: Rupiah Dekati Rp14.700/$, Investor Asing Jual Saham Perbankan)


Sumber: Bareksa.com

Selain itu sektor infrastruktur juga melemah hingga 6,21 persen pada periode yang sama dipimpin oleh penurunan pada saham-saham industri telekomunikasi. Besarnya utang dalam bentuk dolar Amerika dalam neraca perusahaan-perusahaan di industri telekomunikasi menyebabkan investor melakukan penjualan saham. Melemahnya nilai tukar rupiah dapat berakibat naiknya beban bunga yang harus dibayar.

Sektor konsumsi juga merosot 4,36 persen. Beberapa perusahan pada industri barang konsumsi mengandalkan impor dalam memenuhi kebutuhan produksi. Investor khawatir akan terjadi kenaikan biaya produksi di saat volatilitas rupiah meningkat.

Dalam sebulan nilai tukar rupiah telah melemah 4,8 persen dibanding dolar Amerika. Per 25 September 2015 posisi rupiah masih Rp14.671 per dolar Amerika. (Baca juga: Ekonomi Belum Cerah, Mampukah BI Tahan Rupiah Yang Sudah Sentuh Rp14.500/$?)

Grafik Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika

Sumber: Bareksa.com