Bareksa.com – Luput dari pengamatan banyak kalangan, saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) naik sangat drastis di tengah ketidakpastian harga saham perusahaan lainnya di bursa efek. Sepanjang 2015 saja, harga saham KREN telah naik 262,14 persen atau lebih dari tiga kali lipat.
Pada perdagangan akhir pekan ini (Jumat, 18 September 2015) pun, harga sahamnya kembali naik 8,6 persen menjadi Rp1.760, didorong aksi beli oleh Profindo International Securities (RG) dan Lautandhana Securindo (YJ).(Baca juga: KREN Akan Akuisisi 2 Start-up, Harga Saham Ditutup Melesat 8,6%)
Kondisi ini berbeda sekali dibanding perusahaan jasa investasi lainnya, seperti PT Panin Sekuritas Tbk (PANS), PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) atau pun PT Minna Padi Investama Tbk (PADI). Harga saham ketiga kompetitor dalam bidang investasi ini relatif datar (flat). Bahkan, harga saham TRIM masih tetap stagnan di level Rp50-an per saham.
Grafik Perbandingan Pergerakan Harga Saham PT Kresna Graha Investama dibanding 3 Perusahaan Sejenis
Sumber: Bareksa.com
Kenapa KREN bisa naik signifikan? analis Bareksa mencoba menelusurinya.
Harga saham KREN mulai bergerak naik pada 30 Juni 2015. Tampaknya fokus bisnis perusahaan yang berubah menjadi perusahaan induk (holding company) menjadi pemicunya. Dalam RUPS tahunan pada Juni, manajemen KREN mengungkapkan perseroan akan menjadi holding company investasi yang terdiversifikasi atas banyak sektor.
Sementara, seluruh aktivitas jasa keuangan yang selama ini dioperasikan oleh KREN dialihkan kepada anak usaha, yaitu PT Kresna Securities dan PT Kresna Asset Management.
Manajemen KREN tampaknya yakin untuk memasuki bisnis start-up (perusahaan rintisan). Sebagai tahap awal, KREN mulai mengakuisisi tiga perusahaan start-up, PT Indonesia Persada Gemilang---pemilik saham PT Digital Artha Media yang bergerak di bidang e-payment.
KREN juga mulai menjajaki untuk mengakusisi dua perusahaan e-commerce lainnya dari Singapura, yaitu MDAQ dan DominoPos. (Baca juga: MARKET FLASH: KREN Akan Akuisisi 2 Startup Lagi; PTPP Serap Capex Rp899 Miliar)
“Mudah-mudahan tiga (perusahaan) ini berjalan lancar. Kami akan banyak lagi akuisisi perusahaan, terutama yang di Indonesia. Supaya kami mempunyai sustainable growth,” ungkap Michael Steven, Presiden Direktur KREN baru-baru ini kepada media.
Menurut Michael, perseroan akan mencari perusahaan-perusahaan yang memiliki destructive nature dan founder yang memiliki visi jelas dan passioned.
“Kami juga ingin mencari Jak Ma-Jak Ma (founder Alibaba.com raksasa e-commerce dari China) dan Alibaba-Alibaba yang ada di Indonesia. Kenapa Kresna masuk ke sana? dan kenapa harga saham kami bisa melejit? Ya itu ekspektasi pasar bahwa it’s the right time untuk kami (Kresna) masuk ke bisnis ini.”
Kinerja Tahunan Memuaskan
Wajar jika manajemen KREN mulai mencari bisnis baru untuk memperbesar pundi-pundi keuangannya karena hingga Juni 2015 kinerja keuangan KREN bisa dibilang sangat memuaskan. Dalam empat tahun terakhir, KREN berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan 23,32 persen, atau lebih tinggi dibanding tiga perusahaan pesaingnya.
Grafik Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan Periode 2011-2014
Sumber: Bareksa.com
Dari sisi profitabilitas pun, kinerja KREN mampu mengungguli ketiganya. Per Juni 2015, rasio laba bersih (net profit margin) KREN mencapai 48 persen. Berarti hampir separuh dari pendapatan KREN sebesar Rp126,52 miliar diubah menjadi keuntungan perusahaan.
Grafik Perbandingan Rasio Profitabilitas 2013-2015*
*hingga juni 2015; Sumber: Bareksa.com