Berita / / Artikel

Dirut Kresna Graha Michael Steven: Its The Right Time untuk Masuk Bisnis Startup

• 18 Sep 2015

an image
President Director Kresna Securities, Michael Steven, melakukan presentasi dalam sesi II InvestDay Bareksa dengan judul "Advancing the role of technology in Indonesia capital market outlook the next 5 years". (Bareksa.com/Alfin Tofler)

Kita tengah menunggu pasar yang akan explotion

Bareksa.com – Pertumbuhan jumlah pengguna internet yang berkembang pesat membuat Indonesia menjadi pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi atau lebih dikenal sebagai “Digital Startup Company”.

Berdasarkan data Sharing Vision, penetrasi pengguna internet di Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 56 persen dari total penduduk Indonesia yang hampir mencapai 250 juta jiwa. Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun.

Sementara, Dailysocial mencatat setidaknya ada 1.500 startup lokal.

Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk dengan Penetrasi Pengguna Internet

Sumber: BPS & Sharing Vision, diolah Bareksa.com

Tidak hanya perusahaan-perusahaan baru, grup perusahaan-perusahaan besar pun ikut mencoba peruntungan di bisnis online ini. PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN)  salah satunya.

Kresna baru-baru ini mengakuisisi dua perusahaan e-commerce, MDAQ dan DominoPos. Dua perusahaan start up  kelas menengah tersebut memiliki karekater bisnis yang berbeda.  

MDAQ merupakan perusahaan teknologi keuangan (fintech), sedangkan Domino Pos bergerak di bidang development for mobile payment  dan CRM Domain. Kresna mengakuisisi 25 persen saham keduanya.

Di sela-sela Bareksa InvestDay 2015, Direktur Utama KREN, Michael Steven membagi pengetahuannya.

Kenapa Grup-Grup Besar seperti Kresna tertarik  masuk ke bisnis internet dan online yang terbilang baru ini?

Kalau kami melihatnya saat ini memang "its the right time" untuk masuk ke industri ini karena yang terjadi sekarang merupakan sebuah reformasi bisnis, seperti reformasi industri pada abad 17 - 18an. Kita tengah menunggu pasar yang akan explotion. Waktunya kapan? kita juga tak tahu. Tapi perlu diketahui bahwa pasar Indonesia saat ini secara GDP menempati posisi ke-18. Tapi, pada 2030 kita bisa menjadi nomor 4. Kuncinya di populasi kita.

Apakah ada rencana menambah perusahaan lainnya sebagai mitra?

Ada beberapa. Kami memang ingin membantu perusahaan-perusahaan startup di Indonesia. Kami ingin membiayai perusahaan Indonesia yang mempunyai destructive nature atau bisa mengubah tradisi berbiaya mahal menjadi lebih murah. Salah satunya  multi currency platform atau sebuah platform yang akan membantu investor luar negeri untuk dapat bertransaksi baik itu saham, reksa dana atau pun produk keuangan lainnya di Indonesia. Saat ini masih kami kembangkan.

Apa yang jadi pertimbangan Kresna dalam memilih Perusahaan Startup sebagai rekanan bisnis?

Pertimbangan kami, perusahaan yang mempunyai destructive nature  merevolusi bisnis yang sudah ada. Contohnya seperti Uber yang merevolusi bisnis taksi konvensional dengan biaya yang lebih murah dan menghemat waktu.

Tags: