Bareksa.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari sebelas perusahaan Italia senilai US$789,5 juta. Minat tersebut disampaikan dalam pertemuan satu per satu investor (one-on-one meeting) dengan Kepala BKPM Franky Sibarani, di Milan, Italia kemarin (7/9).
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan minat tersebut berasal dari sektor telekomunikasi US$4,5 juta, kelistrikan US$380 juta, industri turbin untuk pembangkit listrik sebesar US$25 juta, industri otobus US$90 juta, sektor perkapalan US$10 juta, dan konstruksi senilai US$280 juta.
“Minat tersebut dapat dikategorikan serius untuk segera dapat ditindaklanjuti dengan pengajuan izin prinsip ke BKPM. Rata-rata perusahaan tersebut sudah bertemu dengan mitra lokalnya atau sudah menentukan lokasinya. Hal positif lainnya, sebagian produk dari perusahaan Italia tersebut sudah digunakan di Indonesia, dan sekarang mereka berniat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga dapat mengurangi impor,” ujar Franky menjelaskan hasil pertemuan, melalui keterangan resminya hari ini (8/9).
Franky menambahkan, selain menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, hal lainnya yang diapresiasi dari investor Italia adalah komitmennya untuk melakukan transfer pengetahuan kepada mitra lokalnya dari Indonesia. Menurut Franky, dalam pertemuannya dengan investor sektor telekomunikasi, mereka sedang menjajaki kerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia dan melatih 1.000 tenaga kerja lokal yang kemungkinan terserap dalam proyek investasi tersebut.
“Mereka juga merencanakan untuk mengembangkan di daerah-daerah pariwisata terpencil termasuk di Papua. Komitmen tersebut sejalan dengan concern BKPM agar proyek investasi dapat memberi manfaat terhadap masyarakat, baik terkait penyerapan tenaga kerja maupun pengembangan wilayah,” ujar Franky.
Grafik Porsi Minat Investasi dari Italia
Sumber: BKPM
Komitmen transfer teknologi dan pengetahuan kepada tenaga kerja Indonesia, kata Franky, juga disampaikan oleh investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di industri galangan kapal. Menurut Franky, dalam pertemuan dengannya, investor tersebut merencanakan menanamkan modal sebesar US$10 juta untuk pembuatan 1.000 kapal pertama. Selain kerja sama dalam pembangunan kapal, investor Italia tersebut juga berencana melatih tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan transfer teknologi.
“Mereka juga menyampaikan minatnya untuk membangun kawasan industri perikanan terpadu. Mereka sudah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan untuk membangun kawasan industri perikanan. Tapi, belum dijelaskan lebih lanjut perkembangannya. BKPM akan memfasilitasi agar minat investasi, baik di sektor galangan kapal dan kawasan industri perikanan terpadu tersebut dapat terealisasi,” kata Franky.
One-on-one meeting BKPM dengan investor Italia merupakan rangkaian kegiatan pemasaran investasi yang diselenggarakan BKPM di Milan, Italia. BKPM bekerja sama dengan KBRI Roma dan Italian Trade Agency (ITA), lembaga pemerintah Italia yang menangani perdagangan dan investasi, menyelenggarakan business forum, bertajuk “Indonesia Investment Day”. Pada kesempatan acara tersebut, Kepala BKPM dan Presiden ITA, Mr. Riccardo Maria Monti, juga menandatangani MoU untuk kerja sama promosi investasi dan pertukaran data.