Mantan Wakil KSAD Johny Lumintang Calon Kuat Kastaf Presiden

Bareksa • 02 Sep 2015

an image
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan (kedua kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli (kedua kanan), Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil (ketiga kiri), Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kiri), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (ketiga kanan). (12/8/15) (ANTARA FOTO/Yudhi)

Johny diketahui tidak memiliki hubungan hangat dengan pemimpin oposisi Koalisi Merah Putih Prabowo Subianto.

Bareksa.com - Nama Johny Lumintang beberapa hari terakhir santer terdengar dalam lingkaran Istana. Ia adalah calon kuat pengganti Luhut Pandjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Mantan wakil Kepala Staf Angkatan Darat ini diketahui tidak memiliki hubungan yang hangat dengan pemimpin oposisi Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto, yang disebabkan oleh rivalitas yang tajam saat mereka sama-sama di militer. 

Presiden Jokowi pagi ini jam 9.00 WIB akan melantik Kepala Staf Kepresidenan yang baru.

Sejak minggu kedua bulan Agustus, saat Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut sebagai Menkopolhukam, posisi pengganti Kepala Staf Kepresidenan menjadi perbincangan hangat. Ada enam anggota Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK yang diganti.  
 
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa Pramono Anung, yang saat itu baru diangkat menjadi Sekretaris Kabinet, akan mengambil alih tugas Kepala Staf Kepresidenan. Pernyataan ini langsung dibantah oleh kubu Luhut yang mengatakan bahwa Luhut menjalankan rangkap jabatan, paling tidak untuk sementara waktu.  

Kepala Staf Kepresidenan bertugas membantu Presiden untuk melancarkan garis komando Presiden dan harus dapat bekerjasama dengan Menkopolhukam dan Sekretaris Kabinet. 

Sejak perombakan kabinet pada minggu kedua bulan Agustus lalu, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan (PDI-P) tidak sering terdengar memberikan kritikan-kritikan pedas kepada pemerintahan Jokowi. 

Dalam perombakan kabinet ini, Pramono Anung, politisi senior PDI-P yang dekat dengan ketua umum Megawati Soekarnoputri, diangkat menjadi Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto, yang tidak memiliki hubungan yang erat dengan pimpinan dan elit PDI-P.