Inflasi Agustus 0,39%, Jauh di bawah Perkiraan

Bareksa • 01 Sep 2015

an image
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo (kanan) memparkan kinerja ekspor-impor dan neraca perdagangan bulan Februari di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/3).(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Kelompok bahan makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,91 persen.

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Agustus 2015 sebesar 0,39 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,73. Dari 82 kota IHK, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen dengan IHK 128,17 dan terendah terjadi di Sumenep, Kediri, dan Probolinggo masing-masing 0,02 persen, dengan IHK masing-masing 118,76; 119,65; dan 120,36. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,77 persen dengan IHK 119,95 dan terendah terjadi di Singkawang 0,01 persen dengan IHK 120,88.

Kelompok bahan makanan menjadi penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,91 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau menyumbang 0,71 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen; kelompok sandang 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,70 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,72 persen. Adapun subkelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,58 persen.

Dengan demikian, inflasi year to date (Januari-Agustus) sebesar 2,29 persen dan tingkat inflasi year on year (YoY) sebesar 7,18 persen.

Sebelumnya, Mandiri Sekuritas memperkirakan pada Agustus 2015, semuanya akan mengalami kenaikan harga kecuali tarif transportasi. Kenaikan paling utama akan terjadi pada harga makanan, terutama pada berkurangnya stok beras dan juga cabai.

Musim panas mengakibatkan berkurangnya pasokan bahan makanan pokok dan menaikkan harga jual. Inflasi diperkirakan juga akan dipengaruhi oleh iuran masuk sekolah yang dibayar pada Agustus.

Beruntung, tarif angkutan mengalami penurunan dan kembali normal karena habisnya masa liburan dan Lebaran. Inflasi inti diperkirakan akan mulai melunak.

Walaupun inflasi bulanan diperkirakan akan lebih landai dibanding Juli 2015, tapi secara tahunan inflasi masih akan terus meningkat. Mandiri Sekuritas memperkirakan inflasi pada Agustus 2015 akan berada di angka 0,63 persen.

Angka ini lebih rendah dibanding inflasi sebesar 0,93 pada Juli 2015. Inflasi year to date diperkirakan akan menjadi 7,43 persen dari sebelumnya sebesar 7,26 persen.  

Mandiri Sekuritas juga memperkirakan dengan kondisi saat ini, Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuan dari 7,5 persen.

Sumber: Mandiri Sekuritas