Carl Icahn, Penguasa Baru Freeport

Bareksa • 28 Aug 2015

an image
Chairman Freeport-McMoran James R. Moffet (kanan) didampingi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin (kiri), memberi keterangan pers di Kementerian ESDM, Jakarta, 25 Januari 2015 (Antara Foto/Ismar Patrizki)

Performa induk usaha PT Freeport Indonesia ini harus terseok-seok akibat turunnya harga komoditas.

Bareksa.com - Induk usaha PT Freeport Indonesia,  PT Freeport McMoran Inc (FCX) mempunyai penguasa baru. Penguasa baru perusahaan tambang ini adalah Carl Icahn.

Icahn adalah warga negara Amerika Serikat. Dia merupakan pendiri Icahn Enterprises, perusahaan holding yang berbasis di New York. Kekayaan bersih Icahn pada 2015 ditaksir sekitar US$23 miliar menurut data majalah Forbes.

Icahn menjadi penguasa baru di Freeport setelah membeli 88 juta lembar saham pada penutupan Selasa (25 Agustus 2015) seperti dilansir oleh CNBC. Ini membuat Icahn menjadi pemegang saham terbesar raksasa pertambangan ini.

Performa induk usaha PT Freeport Indonesia ini harus terseok-seok akibat turunnya harga komoditas. Harga tembaga yang menjadi andalan Freeport sudah turun 18 persen semenjak awal tahun. Pada Selasa lalu, Freeport juga menyatakan akan memotong capex hingga 25 persen atau sebesar $700 juta.

Icahn dikabarkan akan memangkas biaya produksi Freeport yang tinggi. Ia juga dilaporkan akan mengalokasikan capex ke tempat lain.

Pada bulan lalu, Freeport melaporkan rugi bersih sebesar $4,16 per saham pada setengah tahun pertama 2015. Harga saham perusahaan bahkan sudah jatuh lebih dari 50 persen tahun ini.

Dengan posisinya saat ini, Icahn bisa saja memasukkan perwakilannya dalam jajaran direksi Freeport.

"FCX terus membuka dialog dengan pemegang saham dan menerima semua masukan konstruktif untuk meningkatkan nilai para pemegang saham," kata rilis yang dikirimkan Freeport.

Capex Freeport pada 2015 diperkirakan mencapai $6,3 miliar. Capex ini sudah meliputi dana sebesar $2.5 miliar untuk proyek utama perseroan di pertambangan dan $2,8 miliar di bidang minyak dan gas.

Perseroan menargetkan penjualan tembaga pada 2015 bisa mencapai 4,2 miliar pound tembaga dan 1,3 juta ounce emas.