CHART OF THE DAY: Harga CPO Sentuh Level Terendah Setahun Terakhir, BWPT Jebol

Bareksa • 21 Aug 2015

an image
Harga CPO 22 September 2014 - 20 Agustus 2015. (Bareksa.com)

Per 20 Agustus 2015, harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) menyentuh RM1.997 per metrik ton (MT)

Bareksa.com - Harga minyak kelapa sawit kembali merosot mendekati level terendah dalam setahun terakhir akibat jebolnya harga minyak dunia.

Per 20 Agustus 2015, harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) menyentuh RM1.997 per metrik ton (MT), mendekati harga terendah pada 29 Agustus 2014 yang pernah mencapai RM 1.937 per MT. Padahal dalam setahun terakhir, harga tertinggi CPO mencapai RM2.378 per MT pada 3 Maret 2015 berdasarkan data Bareksa. Artinya dari titik tertingginya hingga kemarin harga CPO telah ambrol 16 persen.


Sumber: Bareksa.com

Melemahnya harga CPO merupakan imbas dari harga minyak mentah dunia jenis WTI yang kemarin (Kamis, 20 Agustus 2015) menyentuh $41 per barel, atau merosot 28 persen dibanding awal Juli 2015. CPO merupakan bahan dasar biodiesel sebagai substitusi dari minyak mentah. Walhasil jika harga minyak menurun turut menekan harga CPO.

Jebolnya harga minyak disebabkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di China. Selain itu Saudi Arabia yang tetap mempertahankan kuota produksi juga turut memberi sentimen negatif terhadap harga minyak mentah.

Tetapi mengutip dari Reuters, sudah ada beberapa manajer investasi yang berinvestasi di sektor minyak mulai berspekulasi melakukan eksplorasi minyak. Dasar pertimbangannya, produksi minyak akan merosot dalam 12 bulan ke depan dan harga akan kembali naik menuju $50-60 per barel.

Ambruknya harga CPO tak pelak mendorong pelemahan harga saham-saham produsen CPO. Hingga jam 10.00 WIB hari ini (Jumat, 21 Agustus 2015), harga saham AALI turun 3,2 persen menjadi Rp16.575 per saham, LSIP juga tergelincir 2,9 persen menjadi Rp995 per saham.

Saham BWPT yang sudah dimiliki mayoritas oleh grup Rajawali mengalami penurunan terdalam di sektor CPO. Saham BWPT anjlok 5,7 persen menjadi Rp283 per saham. Dalam setahun terakhir, BWPT juga membukukan kinerja terburuk dibandingkan dengan perusahaan lain. Saham BWPT mengalami negatif return 71 persen dalam setahun terakhir berdasarkan data Bareksa.


Sumber: Bareksa.com