Delta Dunia Makmur (DOID) Tanda Tangani Kontrak Baru Senilai Rp1 Triliun

Bareksa • 10 Aug 2015

an image
Pekerja memuat batu bara ke truk (Reuters//Amit Dave)

Target produksi dalam kerja sama sebesar 45 juta bcm untuk pengerjaan pengupasan lapisan tanah dan 8 juta ton batu bara

Bareksa.com - Perusahaan yang bergerak di bidang distributor batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan melalui keterangan resmi perusahaan, bahwa anak usaha utamanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani kontrak jasa penambangan batu bara bersama PT Tadjahan Antang Mineral (TAM), anak usaha dari PT Metro Energy dan Man Shi Group. Produksi di area tambang  di Kalimantan Tengah ini dijadwalkan dimulai pada triwulan IV- 2015.

Target produksi dalam kerja sama ini  sebesar 45 juta bank cubic metre (bcm) untuk pengerjaan pengupasan lapisan tanah dan 8 juta ton batu bara selama 3 tahun, dengan nilai kontrak lebih dari Rp1 triliun.

Penandatangan kontrak tersebut berdampak positif bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan harga saham DOID yang naik sebesar 3 persen menjadi Rp68 per saham dari sebelumnya Rp65 per saham.

Pergerakan Harga Saham DOID Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Sebelumnya perusahaan juga sudah mengumumkan bahwa pada Juni 2015, BUMA juga telah menandatangani kontrak sumur tambang dengan pelanggan baru, PT Sungai Danau Jaya (SDJ) di Kalimantan Selatan. Proyek itu untuk pengupasan lapisan tanah sebanyak 130 juta bcm dan 43 juta ton batu bara. Proyek senilai US$300 juta (sekitar Rp4 triliun) itu dijadwalkan dimulai pada triwulan III-2015.

Tahun ini, Delta Dunia menargetkan pendapatan sebesar US$520-560 juta. Target perseroan berdasarkan asumsi overburden removal area tambang yang akan diperoleh pda 2015 mencapai 260-280 juta bcm. Adapun harga rata-rata pengangkatan sebesar US$2 per ton. Nilai tersebut tidak terlalu berbeda dari realisasi  sepanjang 2014, perseroan telah berhasil membukukan overburden removal  sebanyak 277 juta ton bcm.

Hingga semetser 1-2015, perseroan mencatatkan penurunan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) menjadi 129 juta bcm pada semester I – 2015 dibanding periode sama tahun lalu sebesar 140,6 juta bcm.
Sedangkan produksi batu bara (coal production) menunjukkan peningkatan sebesar 5,2 persen menjadi 16 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu 15,2 juta ton.