Bareksa.com - Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (Persero), Kiswodharmawan, mengungkapkan perseroan saat ini sedang menunggu Perpres penugasan pengerjaan Light Rapid Transportation (LRT).
"Kami sedang menunggu Perpres-nya, kemarin sudah dirapatkan," katanya ditemui di Kementerian BUMN, Senin, 3 Agustus 2015.
Ia melanjutkan, diperkirakan izin dari Kementerian Perhubungan untuk angkutan massal ini akan dikeluarkan hari ini. Setelah itu akan diberikan ke Kementerian Koordinator Perekonomian untuk diteruskan ke Istana.
"Nanti baru istana mengeluarkan Peraturan Presiden mengenai Percepatan Pembangunan Transportasi Berbasil Rel untuk kawasan Jabotabek kepada Adhi Karya. Insya allah sebelum 17 Agustus bisa keluar," ujar Kiswo.
Kiswo mengatakan, pengerjaan rel kereta sudah diputuskan oleh Kementerian Perhubungan agar menggunakan Jepang. Adapun untuk badan kereta masih akan diputuskan melalui tender.
Ia melanjutkan, dananya akan tetap didapatkan dari right issue yang sedang dijalankan oleh perseroan. Saat ini perseroan menargetkan mendapatkan dana tambahan Rp2,35 triliun dari sebelumnya Rp2,75 triliun. (Selengkapnya baca di sini: Jatuh-Bangun ADHI di Proyek Kereta Api)
Dana ini mengalami penurunan dari sebelumnya karena angka right issue berubah menjadi Rp1.510 - 2.400 per saham dengan perbandingan 1:1. Perseroan melakukan penurunan harga right issue dikarenakan perkembangan pasar belakangan ini.
"Kami mengakomodasi market. Kami realistis. Market-nya fluktuatif dan dipengaruhi situasi global juga," katanya.
Kiswo mengatakan perseroan telah melakukan roadshow kepada standby buyer mereka di Hong Kong dan juga Singapura. Para pemegang saham ini sudah berkomitmen menyerap right issue ADHI.
Ia melanjutkan, Asosiasi Asuransi Negara juga sudah menyatakan komitmentnya jika ada saham baru yang tidak terserap.