Berita / / Artikel

Efisiensi, Perusahaan Milik Kepala Staf Kepresidenan Tunjuk Kontraktor Baru

• 02 Jun 2015

an image
Kapal tongkang mengangkut batubara di perairan Teluk Bayur, Padang, Sumbar (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Dengan kontrak $396 juta, Cipta Kridatama ditunjuk jadi kontraktor baru gantikan Petrosea

Bareksa.com - PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Cipta Kridatama (CK) sebagai kontraktor penambangan baru, untuk menggantikan kontraktor lama,  PT Petrosea Tbk (PTRO). Langkah ini untuk peningkatan efisiensi biaya perseroan.

Nilai kontrak yang diteken dengan Cipta Kridatama sebesar $396 juta untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Penetapan Cipta Kridatama sebagai kontraktor baru berdasarkan sejumlah kriteria, seperti track record yang baik, ketersediaan sumber daya manusia yang memadai, dan kapasitas peralatan.

"Hal ini dilakukan dalam rangka program peningkatan cost efficiency perseroan saat pasar batu bara turun," ujar Head Investor Relations TOBA Iwan Sanyoto kepada Bareksa, 1 Juni 2015.

Lingkup pekerjaan Cipta Kridatama mencakup pembersihan lahan, pengupasan material buangan, pengelolaan limbah dan perawatan jalan angkut material buangan serta pengendalian air tambang. Sebagai informasi, Cipta Kridatama merupakan anak usaha dari PT ABM Investama Tbk (ABMM), emiten di Bursa Efek Indonesia.

Saat ini Toba Bara memiliki tiga anak usaha di bidang pertambangan, yaitu PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), PT Indomining (IM) dan Trisensa Mineral Utama (TMU). Ketiga anak usaha itu berada di Kalimantan Timur dan letaknya bersebelahan.

Perusahaan milik Luhut B. Pandjaitan (Kepala Staf Kepresidenan) ini memperkirakan produksi batu bara sebanyak 6 - 8 juta ton sepanjang 2015 untuk menjaga marjin keuntungan dan cadangan. Angka tersebut lebih kecil dibanding pencapaian tahun lalu 8,1 juta ton seiring dengan permintaan batu bara yang sedang lemah.

Grafik Penjualan Batu Bara Tahunan TOBA

Sumber: Toba Bara

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, volume penjualan perseroan mencapai 1,9 juta ton, sama dengan pencapaian kuartal pertama tahun lalu. Namun, nilainya turun 8,4 persen menjadi $111,7 juta akibat penurunan harga jual global. Pada saat bersamaan, laba perseroan turun 18 persen menjadi $10,5 juta.

Harga batu bara Newcastle turun 15,7 persen pada kuartal pertama tahun ini menjadi $65,8 per ton dibanding $78,1 per ton pada periode yang sama tahun lalu.

 

Tags: