Bareksa.com - Rencana pemisahan anak usaha (spin-off) PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) akhirnya disetujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Senin, 25 Mei 2015.
MAPI akan memisahkan bisnis perdagangan eceran (ritel) dan perdagangan besar di bidang olahraga, golf, dan anak-anak serta bisnis alas kaki dengan merek Payless. (Baca juga: Reorganisasi Bisnis Ritel dan Eceran, Mitra Adiperkasa Spin-Off Anak Usaha)
Pemegang saham juga menyetujui tindakan manajemen MAPI untuk menerbitkan obligasi Rp1,5 triliun kepada Asia Sportwear Holdings Pte. Ltd (ASH) yang akan digunakan untuk melunasi sebagian utang MAPI kepada pihak ketiga.
Nantinya, seluruh aset dan liabilitas lini usaha yang dipisahkan akan diserahkan kepada PT MAP Aktif Adiperkasa (MAA), anak usaha yang secara khusus dibentuk untuk tujuan spin-off ini.
Kewajiban yang timbul atas penerbitan obligasi juga akan dibebankan kepada MAA sebagaimana kesepakatan aksi spin-off. Nilai pasar dari aset MAA ditetapkan sebesar Rp218 miliar berdasarkan hasil valuasi yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Antonius Setiady & Rekan.
Nilai pasar ini merupakan modal MAA yang telah dikurangi oleh kewajiban yang timbul sehubungan dari penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun serta nilai investasi dalam PT Putra Agung Lestari (PAL) sebesar Rp144,4 miliar dan investasi dalam PT Mitra Garindo Perkasa (MGP) sebesar Rp14,4 miliar.
Selama masa transisi pengalihan ini, semua karyawan dan segala kegiatan impor masih dilakukan oleh MAPI. Setelah pemisahan dilakukan, nantinya setiap merek dari lini usaha yang dipisahkan akan dialihkan dan didaftarkan kembali atas nama MAA sesuai dengan perjanjian Reorganization Agreement.
Pemegang saham juga menyetujui untuk memberi hak opsi kepada Montage Company Limited (MCL) atas 30 persen bisnis aktif yang dijalankan oleh MAA, di mana opsi MCL diberikan sebagai imbalan atas kewajiban MCL untuk menanggung sebagian biaya spin-off sebesar Rp19,84 miliar.
MCL merupakan anak perusahaan dari CVC Capital Partners, yang merupakan private equity firm berbasis di Eropa yang pernah berinvestasi di Indonesia dengan bekerja sama dengan Grup Lippo dalam PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Link Net Tbk (LINK). (Baca juga: Mitra Adiperkasa Kerja Sama Dengan CVC Capital, Saham Melesat 17%)
Saham yang ditebus oleh MCL ini nantinya dapat dibeli kembali oleh MAPI setelah pelaksanaan IPO MAA, sehingga nantinya kepemilikan MAPI di MAA tidak kurang dari 70 persen.
Pemegang saham juga menyetujui agar MAPI memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atas pelaksanaan seluruh kewajiban MAA yang timbul dari obligasi yang diterbitkan dan pelaksanaan seluruh kewajiban MAA yang timbul dari perjanjian spin-off.
Dalam penjaminan ini, MAPI nantinya diharuskan untuk menyetorkan modal tambahan atas pengeluaran saham baru MAA jika MAA lalai atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya atas obligasi yang dikeluarkan. Nantinya, modal tersebut wajib digunakan MAA untuk melunasi utang obligasi MAA kepada ASH. (pi)