Bareksa.com - Sinar Mas Grup, melalui Asia Coal Energy Ventures (ACE), berpeluang menguasai Asia Resource Minerals PLC (ARMS) setelah Nathaniel Rothschild dan Siberian Coal Energy Company (SUEK Plc) mundur dari persaingan memperebutkan induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) tersebut.
Keterbukaan informasi di London Stock Exchange, menyebutkan NR Holdings milik Rothschild dan SUEK asal Rusia menyatakan due dilligence sudah selesai dan hasilnya mereka tidak melanjutkan penawaran terhadap ARMS. Namun, NR tetap berkomitmen menjamin penerbitan saham baru senilai $100 juta.
Dengan mundurnya Rothschild peluang Sinar Mas mengakuisisi ARMS semakin terbuka. Sinar Mas menawarkan harga transaksi senilai $150 juta dengan mendapat dukungan dari Raiffeisen Bank International Ltd (RBI) pemilik 23,8 persen hak suara, Samin Tan (pemegang 23,8 persen hak suara ARMS), Argyle Street Management Limited (induk usaha ACE) pemegang 4,65 persen hak suara.
Sinar Mas juga mendapat dukungan dari HT Investment Development Limited. Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo itu menguasai 2 persen hak suara. Total dukungan untuk ACE (Sinar Mas) mencapai 52 persen. (baca juga : Perebutan Induk BRAU; Ini Jejak Kedekatan Sinar Mas Dengan Hary Tanoe )
Jika berhasil menguasai ARMS, ini yang bisa dilakukan Sinar Mas dan Samin Tan pada BRAU:
1. Bersinergi dengan PT Golden Energi Mining (GEMS)
Sinar Mas melalui PT Dian Swastika Sentosa menguasai sekitar 66,9 persen saham GEMS. Golden Energi merupakan perusahaan perdagangan produk pertambangan dan jasa tambang. Golden Energi juga memproduksi batu bara thermal dari tambang yang berlokasi di Jambi, Kalimantan Tengah and Kalimantan Selatan.
Managing Director Grup Sinar Mas Gandhi Sulistyanto kepada Bareksa pernah menyebutkan, Sinar Mas optimistis bisa mengelola BRAU—dengan asumsi berhasil mengalahkan Rothschild dan mengakuisisi ARMS--karena sudah punya pengalaman di GEMS. “Jadi bisa saja nanti ke arah sana (sinergi dengan GEMS),” ujarnya. (Lihat : Kenapa Sinarmas Tertarik Pada Berau Coal? Padahal Keuangan BRAU Kena Rapor Merah)
2. Mengkonsolidasikan BRAU dan PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) ke ARMS lewat pertukaran saham.
Borneo Lumbung merupakan produsen batu bara, khususnya memproduksi coking coal. Di Borneo, Samin Tan memiliki sedikitnya 65 persen saham. Samin Tan kini juga memegang 23,75 persen hak suara ARMS, sekaligus memiliki saham di BRAU.
Bila ACE berhasil mengakuisisi ARMS, maka Sinar Mas bisa mengendalikan BRAU, produsen batu bara yang memiliki tiga konsesi batu baru di Lati, Binungan, dan Samabara seluas 118.400 hektare di Kalimantan Timur.
Sumber Bareksa yang dekat dengan Sinar Mas mengatakan, perusahaan milik keluarga Eka Tjipta Widjaja itu bisa membuat perjanjian pertukaran saham (share swap) dengan Samin Tan untuk mengkonsolidasikan BRAU dan BORN ke ARMS.
“Nantinya divaluasi dan disetorkan di induk usaha (ARMS), lalu dihitung sebagai porsi setoran modal masing-masing,” ujarnya.