Bareksa.com - Berikut sejumlah berita yang dirangkum dari surat kabar nasional:
- PT Pertamina (Persero) akan mengakuisisi 51 persen saham kilang bahan bakar minyak (BBM) di salah satu negara di Asia Tenggara berkapasitas 220.000 barel per hari.
Proses akuisisi tersebut sedang berlangsung melalui tender dan Pertamina akan mengumumkan secara resmi dalam dua hari mendatang.
Kilang untuk mengolah minyak mentah jenis sweet tersebut akan mulai memasok awal 2016. Akuisisi diharapkan dapat mengoptimalkan produksi minyak mentah dari sumur luar negeri yang dikelola Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi.
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom akan berekspansi ke Singapura melalui anak usahanya PT Telekomunikasi International (Telin). Perseroan akan membangun pusat data seluas 20 ribu meter persegi senilai $115 juta pada Juni 2015.
Pusat data tersebut memiliki spesifikasi teknologi tier 3 dan tier 4 sesuai standar pasar di Singapura. Target pelanggannya pun berasal dari operator telekomunikasi berbasis di Singapura.
Melalui anak usahanya lainnya, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), perseroan juga mengincar sebuah perusahaan konten untuk diakuisisi.
- PT ABM Investama Tbk (ABMM) berencana mengakuisisi pembangkit listrik mandiri (IPP) berkapasitas 100 - 200 megawatt senilai $70 - 400 juta.
Perusahaan milik keluarga Hamami tersebut memiliki dua opsi jenis pembangkit untuk diakuisisi tetapi lebih memilih yang berbahan bakar batu bara dibanding gas.
Di luar kebutuhan akuisisi, perusahaan batu bara ini menganggarkan belanja modal (capex) senilai $200 juta untuk pengembangan bisnis ketenaga listrikan dan kontraktor tambang.
- Maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menerbitkan sukuk global $500 juta untuk reprofiling utang jangka panjang. Perseroan akan roadshow kepada investor di lima negara Asia, Timur Tengah dan Eropa.
Sebanyak 11 bank akan menjadi joint lead managers dan book runners termasuk National Bank of Abu Dhabi PJSC dan Dubai Islamic Bank Hilal PJSC. Sukuk tersebut bertenor 5 tahun itu akan diterbitkan melalui skema private placement bagi investor asing.
Sementara itu, Garuda bersama dua anak usahanya mengalokasikan belanja modal $210 juta. Rinciannya, Garuda sebesar $130 juta, Citilink Indonesia $0 juta, dan Garuda Maintenance Facility (GMF) $30 juta.
- Perusahaan Farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan menggenjot ekspor sebesar 15 - 20 persen dibanding pertumbuhan domestik sebesar 7 - 9 persen.
Penetrasi dijajaki ke negara Asia Tenggara dan sejumlah negara Afrika Barat termasuk Nigeria. Dengan mengandalkan produk minuman Ekstrajoss, perseroan akan masuk ke pasar Afrika Barat. Investasi marketing sekitar $2 - 5 juta.
- Emiten milik Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berencana mendanai ulang pinjaman Credit Suisse senilai $230 juta tahun ini.
Perseroan tengah mempertimbangkan proposal sejumlah bank lokal dan asing untuk refinancing utang dengan pokok $230 juta dan berbunga 7,75 persen plus LIBOR per tahun itu.