Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:
- Grup Sinar Mas mengantongi dukungan 52 persen suara dari pemegang saham Asia Resource Minerals Pls (ARMS), induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Untuk saat ini, Sinar Mas mengungguli Nathaniel Rothschild dalam persaingan akuisisi ARMS yang tercatat di bursa London itu.
Sinar Mas melalui Asia Coal Energy Ventures (ACE) telah mengajukan penawaran tunai sebesar 98,8 juta poundsterling ($151 juta) untuk menguasai hingga 100 persen saham ARMS. Dana tersebut belum termasuk suntikan modal seesar $150 untuk ARMS.
Sementara itu, Rothschild melalui NR Holdings menyampaikan penawaran senilai $100 juta untuk menyerap saham baru ARMS.
- Pengembang properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) akan melakukan penambahan modal (right issue) tanpa hak memesan efek terlebih dahulu senilai Rp1,2 triliun atau 10 persen modal disetor.
Perusahaan terafiliasi Grup Agro Manunggal milik The Nin King tersebut siap melepas 1,9 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp641 per saham. Dana hasil penerbitan saham itu akan digunakan untuk modal kerja.
- PT Indosat Tbk (ISAT) menerbitkan obligasi dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap II senilai Rp2,684 triliun. Obligasi yang ditawarkan terdiri dari lima seri dengan kupon berkisar 8,55-10,40 persen.
Seri A sebesar Rp554 miliar dengan bunga 8,55 persen per tahun dan berjangka waktu 370 hari, seri B senilai Rp782 miliar dengan bunga 9,25 persen berjangka waktu tiga tahun, seri C senilai Rp584 miliar dengan bunga 10 persen berjangka waktu 5 tahun. Seri D senilai Rp337 miliar berjangka waktu tujuh tahun dengan bunga 10,25 persen per tahun, serta seri E senilai Rp427 miliar dengan tingkat bunga 10,40 persen dan berjangka waktu 10 tahun.
Selain itu, Indosat juga menawarkan sukuk ijarah tahap II senilai Rp416 miliar dengan lima seri. Seri A sebesar Rp55 miliar dengan jangka waktu 370 hari, seri B sebesar Rp76 miliar berjangka waktu tiga tahun, seri C senilai Rp67 miliar berjangka waktu lima tahun, seri D senilai Rp43 miliar dan jangka waktu tujuh tahun, seri E sebesar Rp175 miliar dengan jangka waktu 10 tahun.
- Pengembang kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan dapat mengakuisisi lahan seluas 1.300 hektare setelah memperoleh dana dari penerbitan surat utang.
Emiten dengan kode saham SSIA tersebut berencana menerbitkan surat utang (notes) berdenominasi dolar sebesar $200 juta. Dalam rencana, 57 persen atau $114 juta dari dana yang diperoleh akan digunakan oleh anak usaha PT Surya Cipta Swadaya (SCS) untuk menambah dan pengembangan lahan baru secara bertahap mulai dari 2015-2017.
Lalu, 28 persen dana hasil emisi tersebut atau sebesar $56 juta digunakan untuk pelunasan obligasi 2012. Adapun sisa dana akan digunakan untuk keperluan umum dan belanja modal. (np)