Bareksa.com - PT Puradelta Lestari Tbk, anak usaha PT Sinarmas Land di bidang pengembangan lahan industri, hari ini (Senin, 4 Mei 2015) menerbitkan prospektus sebagai bagian dari rencana menawarkan saham perdana (IPO). Perusahaan pengelola Kota Deltamas ini akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak 10.844.575.000 lembar saham.
Sekitar 60 persen dana dari hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi di kawasan Kota Deltamas, 30 persen untuk pembebasan lahan di Kabupaten Bekasi, dan sisanya 10 persen untuk modal kerja.
Seperti dilansir Reuters 20 April 2015, Puradelta Lestari mengincar dana sebesar $200 juta dari IPO tersebut. Dengan asumsi kurs Rp13.000 per dolar, maka diperkirakan Puradelta mengincar dana Rp2,6 triliun.
Jika disesuaikan dengan kebutuhan dananya, diperkirakan kisaran harga IPO Puradelta sekitar Rp240 per lembar. Dengan perkiraan harga IPO tersebut, maka rasio harga per pendapatan (price to earning/PE) Puradelta sekitar 10,9 kali, lebih rendah dibanding rata-rata PE perusahaan yang bergerak di bidang kawasan industri lainnya sebesar 12,55 kali.
Sumber lain seperti dikutip CNN Indonesia mengatakan bahwa harga IPO Puradelta pada kisaran Rp255-300 per lembar saham dan diperkirakan dapat meraup dana sebesar Rp3,25 triliun
Tabel: Perkiraan Harga IPO Puradelta
sumber: bareksa.com
Grafik: PE Perusahaan Kawasan Industri
sumber: bareksa.com
Puradelta menarik karena memiliki persediaan lahan cukup besar. Dalam prospektus disebutkan perseroan memiliki total cadangan lahan seluas 1.844 hektare, terdiri atas lahan industri 549,27 hektare, kavling komersial 275,70 hektare, kavling non-komersial 293 hektare, dan perumahan 726 hektare.
Cadangan lahan khusus industri yang dimiliki Puradelta juga cukup besar dibandingkan dengan perusahaan pengembang kawasan industri lainnya.
Grafik: Landbank Perusahaan Kawasan Industri
sumber: bareksa.com
Turunnya pertumbuhan ekonomi 2014 menyebabkan penurunan aktivitas industri, sehingga penjualan lahan industri Puradelta pada 2014 turun sebesar 54 persen menjadi Rp799 miliar. Namun, peningkatan penjualan sektor komersial 18 kali lipat, serta peningkatan penjualan perumahan sebesar 22 persen membantu mempertahankan total penjualan menjadi Rp1,5 triliun.
Di tengah tekanan industri, Puradelta tahun lalu juga masih mampu mencatat pertumbuhan laba, meski terbilang tipis 2,4 persen menjadi Rp964 miliar dari sebelumnya Rp941 miliar. (pi)