Bareksa.com – Laba bersih PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sepanjang kuartal pertama 2015 turun 9,06 persen akibat melambatnya pertumbuhan pendapatan yang disertai kenaikan beban operasional. Laba bersih SMGR turun menjadi Rp1,2 triliun atau Rp201 per saham dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,3 triliun atau Rp221 per lembar.
Sementara itu, pendapatan SMGR hanya tumbuh 2,63 persen menjadi Rp6,34 triliun akibat lemahnya permintaan semen nasional. Kondisi ini juga tercermin dari persediaan SMGR yang meningkat 10,2 persen menjadi Rp3,1 triliun. Penjualan semen nasional selam tiga bulan pertama tahun ini memang turun 3,2 persen.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso pada beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa penurunan permintaan di sektor semen ini masih akan berlangsung hingga pertengahan kuartal II-2015.
Kinerja SMGR diperparah dengan kenaikan beban penjualan dan administrasi yang masing-masing tumbuh 2,03 persen dan 14 persen. Imbasnya, laba usaha SMGR pun turun 12,4 persen menjadi Rp1,49 triliun.
Hal ini menyebabkan operating profit margin (OPM) ikut turun menjadi 23,49 persen dibandingkan 27,52 persen pada periode yang sama tahun lalu. Tidak berbeda jauh, net profit margin (NPM) juga ikut merosot menjadi 18,77 persen dari sebelumnya yang masih berada di angka 21,18 persen.
Dari sisi neraca, total aset SMGR naik 4,82 persen menjadi Rp35,96 triliun ditopang kenaikan persediaan produk dan kas SMGR. Kenaikan aset SMGR juga diikuti oleh kenaikan ekuitas dan liabilitas SMGR yang mengalami kenaikan 5,36 persen dan 3,45 persen. (hm)