Wijaya Karya Catat Kontrak Baru Rp4,43 triliun April 2015

Bareksa • 22 Apr 2015

an image
Aktivitas pembangunan gedung bertingkat di Jakarta - (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

RUPS menyetujui pembagian dividen tunai total Rp123 miliar, payout ratio 20%

Bareksa.com - Perusahaan konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berhasil mencatat kontrak baru hingga pekan ketiga April 2015 mencapai Rp4,43 triliun. Angka ini mencerminkan 13,99 persen dari target kontrak baru yang dibidik perseroan selama 2015 sebesar Rp31,64 triliun.

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan target total kontrak pada tahun ini sebesar Rp54,39 triliun. Nilai kontrak tersebut terdiri atas target kontrak baru sebesar Rp31,64 triliun, dan carry over periode 2014 sebesar Rp22,75 triliun.

"Komposisi perolehan kontrak baru WIKA pada 2015 ditargetkan berasal dari pemerintah sebesar 52,02 persen, BUMN sebesar 22,17 persen dan sisanya sekitar 25,21 persen dari swasta," katanya di Jakarta, Rabu 22 April 2015.

Ia memberi perincian beberapa proyek yang telah diperoleh hingga saat ini, termasuk Proyek Bendungan Kreuretok Aceh Rp403 miliar, Proyek Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) Tahap I Rp355 miliar, Proyek Oe-Cusse Airport Timur Leste US$92 juta, Proyek Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp161 miliar dan Proyek pembangunan konstruksi Runway bandar udara baru Samarinda Rp 124,20 miliar.

Dividen

Untuk pembayaran dividen tunai, WIKA akan mengalokasikan 20 persen dari perolehan laba bersih  senilai Rp 615,18 miliar sepanjang 2014. Payout ratio dividen yang dibagikan kali ini lebih rendah dari sebelumnya sebesar 30 persen dari laba bersih 2013.

Bintang menjelaskan rencana pembagian dividen tersebut sudah disetujui oleh pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu. Emiten konstruksi milik negara ini akan membagikan dividen tunai sebesar Rp123,03 miliar.

"Sisanya 80 persen dari perolehan laba bersih atau sebesar Rp 492,14 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan,” ujarnya.”Itu untuk menunjang bisnis dan investasi perseroan ke depan."

Dia mengatakan laba ditahan akan digunakan untuk menunjang belanja modal (capex) perseroan yang direncanakan sebesar Rp1,7 triliun pada tahun ini. Angka tersebut lebih besar dari anggaran tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.

Sebagai informasi, WIKA berhasil membukukan laba bersih Rp 615,18 miliar, naik 7,94 persen. Kenaikan laba bersih didukung oleh pencapaian penjualan pada 2014 sebesar Rp 17,25 triliun atau meningkat 14,58 persen dari Rp 15,06 triliun pada tahun sebelumnya. (pi)