Resmikan Lini Produksi Baru di Bekasi, Coca Cola Akan Tanam Investasi $500 jt

Bareksa • 01 Apr 2015

an image
A worker watches bottles of Coca-Cola pass by on a newly inaugurated production line at the Cikedokan Plant in Bekasi, West Java near Jakarta March 31, 2015. The Coca-Cola company inaugurated two new production lines as part of an investment package worth some $500 million to accelerate growth in the Indonesian market. REUTERS/Darren Whiteside

Coca Cola Amatil dan The Coca Cola Company berinvestasi $500 juta atau sekitar Rp6,5 triliun.

Bareksa.com - Produsen minuman ringan, Coca Cola Amatil Indonesia meresmikan dua lini produksi baru di pabrik mereka di Cikedokan Bekasi, Jawa Barat. Coca Cola Amatil dan The Coca Cola Company berinvestasi $500 juta atau sekitar Rp6,5 triliun.

Peresmian pabrik dilakukan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin pada Selasa 31 Maret 2015. Pada peresmian tersebut, turut hadir Menteri Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Chairman and CEO The Coca-Cola Company, Muhtar Kent; Chairman of Coca-Cola Amatil, David Gonski; President Director Coca-Cola Indonesia, Martin Gil; dan President Director Coca-Cola Amatil Indonesia, Kadir Gunduz.

Saat ini, pabrik CCAI di Cikedokan yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektare ini telah memiliki lima lini produksi untuk minuman berkarbonasi, jus, dan isotonik. Menperin memberikan apresiasi kepada CCAI sebagai pelopor dalam industri minuman di Indonesia yang produknya telah dipasarkan secara langsung kepada lebih dari 500 ribu pelanggan ritel baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

Secara total, CCAI memiliki 9 pabrik yang tersebar di Cikedokan,Cibitung, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Padang, dan Lampung sertatelah beroperasi di 85 pusat distribusi di seluruh Indonesia. CCAI juga memiliki lebih dari 2.800 pemasok sumber bahan dasar minuman, jasa dan barangyang tidak terkait dengan produk.

Sebagai perusahaan PMA, nilai investasi CCAI telah mencapai $90 juta pada tahun 2014 dengan kapasitas produksi minuman ringan sebesar 67.774.022 liter/tahun dan mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 12.000 orang (belum termasuk tenaga kerja tidak langsung seperti agen dan pengecer).

Bahkan, seiring dengan berkembangnya pasar Indonesia sebagai salah satu yang terpenting bagi rencana pengembangan bisnis Coca-Cola, maka The Coca-Cola Company kembali melakukan investasi di Indonesia senilai $500 juta. Investasi tersebut akan disuntikan melalui ekspansi pabrik, peningkatan kapasitas produksi, dan pengembangan sumber daya manusia sehingga diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, Menperin menegaskan, pembangunan lini produksi CCAI di Cikedokan diharapkan dapat menjadi wahana pendorong bagi penambahan produk minuman nasional pada umumnya sekaligus melanjutkan pembangunan industri nasional sehingga makin handal di tahun-tahun yang akan datang.(al)