Bareksa.com - Perusahaan ritel gaya hidup PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengumumkan reorganisasi internal yang memberi kesempatan kerja sama dengan perusahaan investasi asal Eropa, CVC Capital Partners. Pasar menyambut baik langkah ini sehingga harga saham MAPI melesat 17 persen hari ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, berencana untuk melakukan pemisahan usaha (spin-off) atas beberapa usaha perdagangan eceran (ritel) dan perdagangan besar (wholesale) di bidang olahraga, golf, dan anak-anak serta alas kaki. Baca Juga Reorganisasi Bisnis Ritel dan Eceran, Mitra Adiperkasa Spin-Off Anak Usaha
Berdasarkan keterangan pers yang terbit hari ini 31 Maret 2015, MAPI ternyata juga membuka kemungkinan untuk melepas saham anak usahanya bernama PT MAP Aktif Adiperkasa (MAA) melalui initial public offering (IPO) di masa depan. Hal itu dilakukan agar anak usahanya dapat mencari modal lebih besar.
Selain itu, MAPI juga mengumumkan penerbitan obligasi Rp1,5 triliun tanpa jaminan dan zero coupon dengan jangka waktu 5 tahun kepada Asia Sportswear Holdings Pte Ltd. Obligasi itu akan kemudian dialihkan kepada MAA pada saat reorganisasi internal. Dana obligasi akan digunakan untuk membayar utang dan menurunkan biaya bunga di masa depan.
"Reorganisasi internal ini memberi kesempatan kepada MAPI untuk bekerjasama dengan Montage Company Limited, anak perusahaan dari CVC Capital Partners, terkait dengan Bisnis Aktif," ujar Corporate Secretary MAPI Fetty Kwartati dalam siaran pers tersebut.
MAPI akan menerbitkan opsi kepada Montage Company Limited atas 30 persen Bisnis Aktif yang dijalankan oleh MAA, dimana opsi akan dilakukan pada saat MAA melakukan IPO.
CVC Capital merupakan private equity firm berbasis di Eropa yang pernah berinvestasi di Indonesia dengan bekerja sama dengan Grup Lippo dalam PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Link Net Tbk (LINK).
Kinerja 2014
Sepanjang 2014, laba bersih perseroan anjlok 77,4 persen menjadi Rp74,08 miliar dibandingkan Rp327,79 miliar pada 2013, akibat beban perseroan yang membengkak meski pendapatan naik 21,5 persen. Pendapatan MAPI mencapai Rp11,82 triliun sepanjang 2014, naik dibandingkan Rp9,73 triliun pada tahun sebelumnya.
Beban pokok penjualan dan beban langsung melonjak 30,12 persen menjadi Rp6,35 triliun dibandingkan Rp4,88 triliun. Laba kotor masih naik 22,92 persen menjadi Rp5,47 triliun dibandingkan Rp4,45 triliun.
Akan tetapi, beban penjualan naik 18,9 persen menjadi Rp4,14 triliun, beban umum dan administrasi juga naik. Selain itu, kerugian atas pelepasan entitas anak pun membengkak empat kali lipat menjadi Rp30,74 miliar dari hanya Rp6,53 miliar. Oleh sebab itu, laba sebelum pajak pun menciut menjadi Rp191,79 miliar dari Rp485,11 miliar.
"Pada tahun 2014, MAP kembali mencatat rekor baru untuk pencapaian pendapatan bersih, namun laba bersih kami terkena dampak melemahnya mata uang Rupiah dan beberapa inisiatif untuk memperbaiki working capital," kata Fetty dalam siaran pers itu.
Meskipun kinerja keuangan melemah, pelaku pasar menyambut baik rencana reorganisasi perseroan sehingga harga saham MAPI naik 17,06 persen ke Rp5.250 pada penutupan perdagangan hari ini. Nilai transaksi perdagangan MAPI mencapai Rp83,66 miliar hari ini dengan beli bersih asing Rp12,43 miliar.
Per Februari 2015, perseroan mengoperasikan 1.871 gerai ritel di 65 kota di Indonesia. Perseroan memegang lisensi untuk merek kedai kopi Starbucks, restoran Burger King, dan department stores Sogo serta Debenhams. (np)