Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada bulan Maret 2015 mencapai 0,17 persen dengan Indeks harga Konsumen (IHK) sebesar 118.48. Dari 82 kota IHK, tercatat 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,84 persen dengan IHK 113,44 dan terendah terjadi di Padang dan Cilacap masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 120,99 dan 120,74. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,97 persen dengan IHK 123,59 dan terendah terjadi di Medan, Padangsidimpuan, dan Tarakan masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 118,63; 116,24; dan 126,43.
Penyumbang inflasi terbesar datang dari kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencatat tingkat inflasi 0,77 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mempengaruhi hingga 0,61 persen. Selanjutnya ada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,29 persen), kelompok kesehatan (0,64 persen), serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga (0,10 persen)
Sementara kelompok pengeluaran yang lainnya mengalami penurunan harga atau deflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 0,73 persen dan kelompok sandang 0,08 persen.
Meskipun terjadi inflasi pada bulan ini, selama tiga bulan pertama 2015 (Januari–Maret) masih terjadi deflasi sebesar 0,44 persen. Sementara itu, bila dibandingkan dengan setahun lalu, (Maret 2015 terhadap Maret 2014) terjadi inflasi sebesar 6,38 persen.
Komponen inti pada Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen. Tingkat inflasi komponen inti pada tahun kalender (year to date) Januari–Maret 2015 sebesar 1,25 persen. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2014 ke Maret 2015) sebesar 5,04 persen. (hm)