Pendapatan Modernland Naik Tapi Laba Anjlok 71%, Ini Penjelasannya

Bareksa • 27 Mar 2015

an image
Pekerja menyelesaikan pembangunan apartemen di Kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta, Kamis (29/1). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Laba bersih anjlok akibat adanya transaksi istimewa pada 2013.

Bareksa.com - Perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan pengolahan real estate PT Modernland Realty Tbk (MDLN) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 70,9 persen sepanjang tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun pendapatan naik, laba bersih anjlok akibat adanya transaksi istimewa pada 2013.

Sepanjang periode Januari-Desember 2014, MDLN mencatatkan laba bersihRp711 miliar atau Rp56,75 per saham, turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai Rp2,45 triliun atau Rp195,62 per saham.

Hal yang cukup signifikan atas penurunan laba disebabkan tidak adanya laba atas kepemilikan saham sebelumnya. Tahun 2013 memang istimewa karena MDLN memperoleh Rp1,74 triliun dari keuntungan atas pembelian PT Mitra Sindo Sukses (MSS) dan PT Mitra Sindo Makmur (MSM) senilai Rp2,07 triliun. Laba 2013 juga fantastis karena melonjak 8 kali lipat dibandingkan  Rp260,52 miliar atau Rp20,79 per saham pada 2012.

Di luar transaksi tersebut, pada 2014 juga terjadi pembengkakan beban pokok penjualan 58,75 persen menjadi Rp1,24 triliun. Meskipun demikian, pendapatan usaha MDLN mengalami kenaikan 65 persen menjadi Rp2,73  triliun dari sebelumnya hanya Rp1,74 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp1,6 triliun pada 2014 dibandingkan Rp1,33 triliun pada 2013

Pendapatan komprehensif lainnya juga ikut meningkat hingga 347 persen menjadi Rp6,8 miliar dari sebelumnya minus Rp1,99 miliar.

Di sisi neraca, total aset yang dimiliki MDLN per akhir Desember 2014 naik tipis 7,6 persen menjadi Rp10,45 triliun. Hal tersebut disebabkan bertambahnya aset keuangan derivatif sebesar Rp85,3 miliar dibandingkan tahun sebelumnya tidak ada. Sementara itu, total liabilitas naik tipis 3 persen menjadi Rp5,12 triliun karena utang sewa pembiayaan naik 58 persen.

Selisih kurs karena penjabaran laporan yang naik menjadi Rp4,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya minus Rp1,99 miliar, membuat total ekuitas yang dimiliki MDLN naik 12,4 persen menjadi Rp5,33  triliun. (hm)