Bareksa.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menyiapkan strategi untuk mendorong peningkatan realisasi investasi China ke Indonesia. Selama 6 bulan terakhir, potensi investasi dari China mencapai $13,66 miliar.
Kepala BKPM, Franky Sibarani, menyatakan sudah membentuk tim khusus untuk memudahkan investor China yang memiliki rencana investasi sehingga terbangun rasa percaya untuk menanamkan uangnya di Indonesia. Dia pun ikut mendampingi Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Beijing, China.
"Ada beberapa langkah yang dilakukan BKPM agar rasio investasi China semakin meningkat. BKPM akan melakukan pendampingan investor China yang menyatakan minat untuk berinvestasi termasuk membantu mereka mendapat kemitraan dengan industri nasional yang kredibel sehingga rencana investasi mereka dapat direalisasikan," ujarnya dalam siaran pers 26 Maret 2015.
Selain itu, BKPM juga akan mengidentifikasi investor China yang sudah memasukkan perizinan (on the pipeline) untuk segera melakukan realisasi. Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani pernah menyatakan pekerjaan rumah BKPM adalah meningkatkan rasio investasi China ke Indonesia yang hanya sebesar 7 persen, lebih rendah dibandingkan Jepang 65 persen atau Singapura 40 persen.
Namun, Franky optimis hal tersebut dapat dilakukan melihat trend realisasi investasi China yang semakin meningkat. Dia merujuk data BKPM dimana realisasi investasi China tahun 2014 mencapai $800 Juta, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar $297 Juta.
Sementara itu, rencana investasi dari China yang sudah masuk ke BKPM per Oktober 2104-19 Maret 2015 sebesar US$ 13,66 Miliar.
"Bahkan periode September-Desember 2014, untuk pertama kalinya sejak tahun 2010, China masuk lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar $500 Juta. Artinya 70% realisasi investasi China tahun 2014 terjadi di periode ini," jelas Franky.(al)