Anak Usaha PTBA Teken Pinjaman $1,2 Miliar Dari China Untuk PLTU Banko

Bareksa • 27 Mar 2015

an image
Produksi Batubara Bukit Asam (Company)

Pinjaman yang diberikan CEXIM ke HBAP bernilai 75 persen dari total nilai proyek $1,59 miliar

Bareksa.com - Produsen batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya Huadian Bukit Asam Power (HBAP) telah menandatangani pinjaman senilai $1,2 miliar atau Rp15,6 triliun. Pinjaman tersebut berasal dari The Export Import Bank of China (CEXIM) dan akan digunakan untuk pembangunan PLTU Banko Tengah dengan kapasitas 2x620 Megawatt di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat 27 Maret 2015, penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PTBA Milawarma dan Vice President Director China Huadian Corporation Ren Shuhui sebagai sponsor proyek, bersama pimpinan Bank CEXIM sebagai kreditur.

Pinjaman yang diberikan CEXIM ke HBAP bernilai 75 persen dari total nilai proyek yakni $1,59 miliar (sekitar Rp20,8 triliun). 25 persen sisanya akan berasal dari ekuitas HBAP yaitu sekitar $400 juta. Sebagai informasi, kepemilikan saham PTBA dalam HBAP sebesar 45 persen, sehingga kewajiban modal yang disetor adalah $180 juta. Sedangkan mitranya adalah China Huadian Hongkong Co. Ltd memiliki 55 persen kepemilikan di HBAP.

Perjanjian pinjaman untuk PLTU di mulut tambang terbesar di Indonesia itu berlaku untuk masa 10 tahun di luar masa tenggang selama 45 bulan konstruksi proyek.

Seremoni pemberian fasilitas ini dilakukan di Great Hall of the People, Beijing dan merupakan bagian dari rangkaian agenda Indonesia-China Economic Cooperation Forum. Forum itu dipimpin Perdana Menteri China dan Presiden Joko Widodo yang didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Penandatanganan pendanaan PLTU dalam skema listrik swasta (Independent Power Plant/IPP) ini akan memberi kepastian progres berikutnya yaitu financial closing pada semester 2 tahun ini dan awal konstruksi atau groundbreaking pada awal 2015. Perseroan menargetkan commissioning pada pertengahan 2019.

Di dalam proyek pembangkit listrik ini, PTBA akan menjadi pemasok batu bara sementara partnernya dari China akan menyiapkan teknologi berkaitan dengan engineering procurement construction (EPC). Sebelumnya, PTBA dan HBAP juga sudah meneken perjanjuan pasokan batubara sebesar 5,4 juta ton per tahun selama 25 tahun untuk kebutuhan pembangkit listrik yang disebut dengan PLTU Sumsel 8. Dengan PLN, HBAP juga telah meneken perjanjian jual beli listrik selama 25 tahun.(al)