Menko Kemaritiman Pastikan 7 Smelter Siap Beroperasi Tahun Ini

Bareksa • 19 Mar 2015

an image
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) bersama Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo (kanan) memimpin rapat koordinasi untuk membahas RAPBN serta program kerja lima tahun mendatang di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa 28 Oktober 2014

“Sudah siap beroperasi tujuh smelter baru, terdiri dari satu smelter alumunium dan enam smelter nikel,” kata Indroyono.

Bareksa.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Kemaritiman) Indroyono Susilo memastikan tujuh pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) senilai 1,4 miliar dolar AS sebagai bagian dari upaya hilirisasi siap beroperasi tahun 2015.

“Sudah siap beroperasi tujuh smelter baru, terdiri dari satu smelter alumunium dan enam smelter nikel,” kata Indroyono dikutip laman Sekretaris Kabinet, Kamis 19 Maret 2015.

Ia mengatakan, dengan adanya smelter ini berarti Indonesia bisa memperoleh nilai tambah dari proses hilirisasi, yang dalam jangka panjang bermanfaat untuk mendorong peningkatan sektor ekspor nasional.

Dengan pembangunan smelter ini, nilai tambah yang diberikan kepada bahan mentah akan sangat tinggi. 50 juta ton bijih nikel mentah biasanya dijual senilai $2 miliar. Namun jika terlebih dahulu dimurnikan, harganya bisa menjadi $1 miliar per empat juta ton.

Indroyono menambahkan pemerintah akan mempercepat investasi proyek smelter lainnya, yang masih tertunda, melalui berbagai kerjasama dengan perusahaan swastabmaupun lembaga non profit serta lembaga pendidikan.

“Pembangunan smelter untuk mineral kita coba untuk dipercepat. Termasuk pembangunan yang baru. Nanti banyak sekali mulai 2015-2019 yang selesai dibangun dan beroperasi baik nikel, bijih besi, pasir besi dan alumunium,” katanya.