Suspensi Dicabut, Saham BULL Langsung Tersungkur 25%

Bareksa • 16 Mar 2015

an image
Pekerja berada di samping Kapal Tanker Gamsunoro milik PT Pertamina yang akan meninggalkan Galangan Kapal Sumitomo Heavy Industries usai serah terima di Yokosuka - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Suspen BULL dicabut karena proses restrukturisasi utang perseroan telah rampung.

Bareksa.com - Otoritas bursa hari ini, Senin 16 Mei 2015 mencabut status penghentian perdagangan sementara (unsuspen) saham perusahaan pelayaran PT Buana Listya Tbk (BULL). Saham BULL disuspen oleh otoritas bursa pada tanggal 2 Maret 2015 lalu.

Suspen BULL dicabut karena proses restrukturisasi utang perseroan dengan Merrill Lynch (Asia Pasific) Limited dan Orchard Centar Master Limited telah rampung. Dengan demikian saham BULL sudah mulai dapat diperdagangkan pada sesi pertama perdagangan hari ini.

Saham BULL sendiri langsung anjlok 25 persen setelah suspen dicabut. Harga saham yang dibuka pada angka Rp400 harus turun Rp100 ke Rp300 pada pukul 10.45.

Sebelumnya PT Buana Listya Tbk melakukan restrukturisasi utang besar-besaran dengan serangkaian aksi korporasi. Anak usaha PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) tersebut tercatat memiliki utang $30 juta dari Merril Lynch dan Orchard Central Master (MLOR).

Langkah pertama dalam restrukturisasi utang tersebut adalah manajemen BULL akan mengeksekusi jaminan sebagian utang dari MLOR menjadi kepemilikan 32,66 persen saham BULL.

Selanjutnya, BULL  akan melakukan reverse stock (penggabungan saham) dengan rasio 8:1 – pemegang 8 saham lama akan setara dengan 1 saham baru. Dengan demikian, jumlah saham perusahaan juga akan berkurang menjadi 2,2 miliar lembar dari sebelumnya 17,65 miliar.

Terakhir, BULL akan menerbitkan 220,62 juta saham baru melalui private placement dengan harga pelaksanaan Rp439 per saham. Penerbitan saham baru tersebut sebagai langkah konversi sisa utang $7,8 juta MLOR. Dengan aksi ini, Merril Lynch dan Orchard Central akan menguasai 42,66 persen saham perusahaan pelayaran migas tersebut. (hm)