Bareksa.com - Produsen batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah menghabiskan $374,53 juta per Februari 2015 untuk eksplorasi minyak di Yaman melalui anak usahanya Gallo Oil (Jersey) Ltd.
Berdasarkan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan terafiliasi Grup Bakrie ini melakukan eksplorasi untuk Block R2 dan Block 13 untuk mencari potensi hydrocarbon di blok migas tersebut. Metode pengujian yang dilakuan adalah seismic dan evaluasi geology Geophysics.
Informasi yang disampaikan oleh Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava itu perseroan berencana untuk melakukan pengeboran satu sumur di block R2 dan block 13 di ladang migas yang berlokasi di Timur Tengah tersebut.
Biaya eksplorasi yang dikeluarkan sejak 15 tahun tersebut terbilang besar karena saat ini perseroan tengah mengalami masa suram di pasar batu bara global plus beban utang yang menumpuk. (Baca Juga: 9 Bulan Pertama 2014, Bumi Resources Bukukan Rugi Rp659 M; Beban Utang Melonjak)
Sejak transaksi akuisisi pada tahun 2000, BUMI memiliki 100 persen kepemilikan langsung di Gallo. Namun, ladang migas tersebut belum juga mencapai skala produksi yang diharapkan sejak diakuisisi.
BUMI telah mendapatkan izin eksplorasi di lapangan minyak gas ini sejak tahun 1997. Berdasarkan laporan keuangan September 2014, untuk eksplorasi Blok R2, Gallo telah diinformasikan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman untuk perpanjangan izin selama 12 bulan hingga 13 Februari 2015. Untuk Blok 13, Gallo telah mendapat perpanjangan dua tahun hingga 14 Mei 2016.
Bumi Resources telah listing di BEI sejak tahun 1990 dan bergerak dibidang perhotelan dan pariwisata. Kemudian pada tahun 1997 saham BUMI diambil alih 58,51 persen dari Asuransi Jiwa Bumiputera dan sejak saat itu bisnis utama perseroan berubah menjadi minyak, gas alam dan pertambangan. (al)