Penjualan Ekspor Turun, Laba Adaro 2014 Merosot 20,9%

Bareksa • 11 Mar 2015

an image
Pemindahan batubara ke kapal Tongkang (Adaro.com)

Penjualan ekspor turun tipis akibat turunnya permintaan dari China

Bareksa.com - Laba bersih perusahaan tambang batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 20,9 persen sepanjang tahun 2014. Laba ADRO turun menjadi $183,5 juta dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar $231,9 juta. Penurunan ini dikarenakan melonjaknya beban keuangan dan beban lain-lain.

Pendapatan usaha bersih yang diperoleh Adaro meningkat tipis 1,21 persen menjadi $3,32 miliar ditengah lemahnya harga batubara pada tahun 2014. Meningkatnya volume pendapatan sebesar 7 persen menjadi 57 juta ton mendorong peningkatan pada pendapatan usaha, meskipun rata-rata harga jual batubara Adaro turun 5 persen menjadi $58,3 per metrik ton.

Penjualan batubara ditopang dari penjualan domestik yang meningkat 6 persen. Namun penjualan ekspor turun tipis akibat turunnya permintaan dari China karena adanya beberapa kebijakan pembatasan impor di wilayah pesisir China.

Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, mengatakan bahwa situasi makro tahun lalu masih sulit dengan harga batubara yang masih tertekan akibat kelebihan pasokan dan kapasitas di pasar.

"Kami memperkirakan kondisi pasar masih akan menantang di tahun 2015. Namun demikian, kami yakin bahwa fundamental jangka panjang untuk sektor batubara dan energi masih tetap kokoh."

Sementara itu naiknya beban pokok pendapatan Adaro membuat laba kotor Adaro tertekan tiga persen menjadi $720 juta. Margin laba kotor Adaro turun tipis menjadi 21,6 persen dari 22,6 persen, sementara margin laba bersihnya juga turun menjadi 5,5 persen dari 7 persen.

Melonjaknya biaya keuangan hingga 63 persen mendorong penurunan lebih dalam pada laba Adaro. Selain itu, beban lain-lain Adaro juga melonjak 109,7 persen menjadi $66 juta dari $31,8 juta pada tahun sebelumnya.

Dari sisi neraca, total Aset Adaro per Desember 2014 turun 4 persen menjadi $6,4 miliar. Total utang Adaro juga menurun 10 persen menjadi $3,16 miliar karena telah lunasnya pinjaman bank tahun 2011 senilai $750 juta pada bulan September 2014.(al)