Bareksa.com - Pemerintah kemarin, Selasa 3 Maret 2015, kembali melakukan lelang surat utang negara (SUN) dan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 2,3 kali dengan jumlah permintaan yang masuk Rp22,84 triliun lebih rendah dari lelang sebelumnya, 16 Februari 2015 yang mengalami oversubsubscribe hingga 3 kali. Melemahnya nilai tukar rupiah diperkirakan menjadi faktor berkurangnya minat lelang SUN kali ini.
Kemarin rupiah kembali melemah 4 poin menjadi Rp12.962 per dolar Amerika. Sejak 17 Februari rupiah telah melemah 266 poin atau sekitar 2 persen yang lagi-lagi disebabkan oleh kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika, The Fed. Selain itu juga Bank Indonesia terlihat nyaman dengan pelemahan rupiah saat ini untuk mendorong kenaikan ekspor sehingga tidak banyak melakukan intervensi di pasar. (baca juga: Likuiditas Kecil, Rupiah Hampir Tembus Rp12.900/$; Terlemah Di Kawasan Asia)
Sumber: Bareksa.com
Dalam lelang ini, total yang dimenangkan pemerintah sama dengan target indikatifnya yakni Rp10 triliun. Pemeritah melelang empat seri SUN, yakni penerbitan baru SPN03150604 yang jatuh tempo Juni 2015 dan SPN12160304 yang jatuh tempo Maret 2016, serta penerbitan ulang (reopening) seri FR0070 (kupon 8,375 persen) bertenor 10 tahun dan FR0068 (kupon 8,375 persen) bertenor 20 tahun.
FR0070 menjadi SUN yang diserap paling tinggi oleh Pemerintah dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,93 persen. Rasio bid to cover --permintaan dibanding penawaran-- pada SUN ini mencapai 1,8 kali. (np)