Bareksa.com – Tekanan jual oleh pelaku pasar membuat harga saham perusahaan perkapalan migas PT Trada Maritime Tbk (TRAM) anjlok lebih dari 22 persen ke level Rp75 per saham pada perdagangan hari ini. Padahal, kemarin saham TRAM sempat menguat 7,8 persen. Berdasarkan historisnya, harga saham TRAM telah anjlok 96 persen dari harga tertingginya Rp1.900.
TRAM sendiri merupakan salah satu saham dengan performa paling buruk pada tahun 2014. Harga sahamnya turun 86 persen pada periode Januari-Desember 2014. (Selengkapnya baca di sini: Ini Daftar Saham Paling Menguntungkan di 2014, Kenaikannya Hampir 10 Kali Lipat)
Penjelasan manajemen akan kinerja keuangan TRAM yang dinilai masih baik pada keterbukaan informasi kemarin pada 24 Februari 2015 pun tidak cukup mengangkat naik harga sahamnya. Dalam keterbukaan tersebut, Direksi dan Manajemen Trada mengungkapkan memiliki komitmen kuat untuk menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya.
Grafik PErgerakan Intraday Saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM)
Sumber: Bareksa
Berdasarkan salah satu sumber Bareksa.com, penurunan yang terjadi disebabkan aksi market maker yang “membuang” saham TRAM yang dimilikinya.
“Salah satu broker yang membuang saham TRAM itu merupakan salah satu bandarnya. Mungkin dia tau perusahaannya sudah tidak bisa diselamatkan.”
Imbasnya, investor lainnya pun ikut melakukan aksi jual saham miliknya. Bahkan, sempat tersebar kabar jika harga saham TRAM diprediksi menyentuh level terendahnya di Rp50 per saham.
Pada perdagangan hari ini, terdapat tiga perusahaan sekuritas – HD Capital, Dwidana Sakti Sekuritas, dan Paramitra Sekuritas – yang melakukan aksi jual dengan volume masing-masing broker lebih dari 350 ribu lembar saham.
Saham TRAM terus mengalami penurunan harga sejak didera isu negatif terkait transaksi repo dan margin yang dilakukan pemegang sahamnya. (al) (Baca Juga: Dikabarkan Repo, Harga Saham TRAM Anjlok Terendah Sejak 5 Tahun Terakhir).