Energi Mega Tambah Produksi Minyak 300 Bph Dari Blok Malaka

Bareksa • 23 Feb 2015

an image
Perairan dekat kilang minyak Jurong, Singapura (ANTARA Foto/Joko Sulistyo)

ENRG mengoperasikan dan memiliki 60,49% di blok Malacca Strait PSC di Riau, Sumatra.

Bareksa.com - Perusahaan minyak dan gas PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dalam laporan tertulisnya menyatakan akan menambah produksinya sebesar 300 barrel per hari (bph) dari lapangan minyak MSTB. Lapangan minyak ini termasuk dalam Malacca Strait PSC (Blok Malaka) yang mereka operasikan bersama perusahaan China CNOOC. 

CEO Energi Mega Persada, Imam Agustino, mengatakan tambahan produksi minyak ini menandakan kesuksesan Malacca Strait PSC untuk mengembangkan lapangan minyak baru. Sebagai informasi, Blok Malacca Strait sudah mulai dieksplorasi sejak tahun 1970.

"Terlepas dari umur lapangan minyak yang sudah tua, tambahan produksi tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan," katanya dalam siaran pers, Senin 23 Februari 2015. 

ENRG mengoperasikan dan memiliki 60,49% di blok Malacca Strait PSC di Riau, Sumatra. Sedangkan sisanya dimiliki oleh OOGC Malacca Ltd sebesar 32.58 persen dan Malacca Petroleum Ltd sebesar 6,93 persen. 

Imam juga mengatakan sejak Januari hingga dengan Desember 2014, blok Malacca Strait PSC menyumbangkan produksi bagi EMP sebanyak 3.201 barel minyak per hari dan 6,2 juta kaki kubik gas per hari yang dihitung berdasarkan 60,49 persen kepemilikannya. Blok Malacca Strait PSC sendiri merupakan satu dari 12 blok minyak dan gas yang dioperasikan oleh perseroan.

Total produksi EMP berdasarkan kepemilikannya dari Januari sampai Desember 2014 adalah 12.800 barel minyak per hari dan 226 juta kaki kubik gas per hari. Kontribusi produksi terbesar perseroan didapat dari blok ONWJ, Kangean dan Bentu.

Perusahaan yang terafiliasi Grup Bakrie ini melaporkan penjualan konsolidasi $603 juta pada sembilan bulan yang berakhir September 2014, naik dibandingkan angka perolehan periode sama tahun sebelumnya. Di saat yang sama, laba bersih turun menjadi $40 juta dibandingkan $202 juta karena penjualan istimewa Blok Masela. (hm)