Bareksa.com - Harga saham perusahaan pengelola rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) hari ini anjlok 5,43 persen menjadi Rp12.625 per saham setelah Grup Lippo melalui dua anak usahanya, PT Kalimaya Pundi Bumi dan PT Safira Prima Uama, menjual 8 persen kepemilikannya di harga Rp12.250 per saham atau 8,2 persen lebih rendah dari harga pasarnya pada perdagangan kemarin.
Dari hasil penjualan saham tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mendapat dana segar Rp1,14 triliun. Manajemen LPKR mengungkapkan dana hasil penjualan itu akan digunakan untuk membangun rumah sakit. (Baca juga: Lippo Dapat 1,14T Dari Penempatan Saham SILO Untuk Biayai Proyek Rumah Sakit)
Pertanyaannya, apakah harga transaksi yang dilakukan melalui dua anak usaha Lippo tersebut wajar?
Mengacu pada data laporan keuangan per September 2014, transaksi pelepasan saham SILO yang mencerminkan 8,38 kali nilai ekuitas per saham (price to book value/ PBV ratio) masih dinilai murah meski nilai PBV-nya masih lebih tinggi dibandingkan SRAJ. Pasalnya, dibandingkan dengan dua perusahaan sejenis yang mengelola rumah sakit-- yaitu PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), kinerja keuangan SILO masih jauh lebih baik.
Grafik Perbandingan NIlai Price to Book Value
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, selama 9 bulan pertama 2014 laba bersih berjalan yang diatribusikan pada entitas induk SILO tumbuh 167,1 persen menjadi Rp51,31 miliar dari periode yang sama Rp19,65 miliar di tahun 2013.
Sementara, SAME mencatatkan kenaikan laba 37 persen menjadi Rp41,9 miliar sedangkan SRAJ malah membukukan kerugian 74,48 miliar yang membengkak dua kali lipat dari periode sama tahun sebelumnya.
Grafik Pertumbuhan Pendapatan SILO, SAME, SRAJ
Sumber: Bareksa.com
Pendapatan SILO juga tumbuh lebih tinggi dibandingkan dua perusahaan lain. Selama tiga tahun ini, pertumbuhan rata-rata pendapatan SILO mencapai 26 persen. Sementara pertumbuhan pendapatan SAME hanya 11,7 persen dan bahkan SRAJ yang minus 8,9 persen.
Seiring dengan kinerja fundamental tersebut, harga saham SILO juga tumbuh dengan return 36,92 persen selama setahun. Pada saat yang sama, saham SAME naik hanya 7,55 persen dan saham SRAJ turun 1,82 persen.
Sebagai informasi, SILO saat ini mengoperasikan 20 rumah sakit yang terletak di 15 kota dan menargetkan pada 2017 akan mengoperasikan lebih dari 50 rumah sakit di lebih dari 30 kota dan kabupaten seluruh Indonesia.
Grafik Pergerakan Harga Saham SILO, SAME, SRAJ
Sumber: Bareksa.com