Berita / / Artikel

Jokowi Akan Terbitkan Regulasi Penunjukan Langsung Untuk Proyek Infrastruktur

• 22 Jan 2015

an image
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Angola Manuel Domingos Vicente (kanan) seusai pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 31 Oktober 2014 (Antara Foto/Andika Wahyu)

Penunjukan langsung akan dilakukan pada proyek infrastruktur strategis

Bareksa.com - Pemerintah berencana menerbitkan regulasi untuk melakukan penunjukan langsung pada proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan, bendungan, dan pembangkit listrik.  Hal tersebut diutarakan kepala staf kepresidenan, Luhut Panjaitan pada 15 Januari.

Regulasi ini akan mementahkan peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 dimana dalam pengadaan barang dan jasa, pemerintah harus menerapkan beberapa prinsip diantaranya transparan, terbuka, dan bersaing.

"Sedang dibuat perpresnya. Presiden sudah pertimbangkan untuk penunjukan langsung pada proyek yang di anggap infrastruktur strategis. Ke BUMN yang jelas," kata luhut.

Di bursa efek indonesia, terdapat beberapa emiten konstruksi BUMN yang memiliki kesempatan dalam regulasi penunjukan langsung ini diantaranya PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT PP Tbk (PTPP).

Sepanjang satu tahun terakhir, saham-saham tersebut menunjukan return positif.  WSKT menunjukan return tertinggi hampir 200 persen di bandingkan dengan IHSG yang tumbuh 16 persen.

Grafik Pertumbuhan Harga Saham Konstruksi BUMN

sumber:bareksa.com

Erwan Teguh, analis CIMB Research menilai proyek infrastruktur memberi dampak postif pada saham-saham kontraktor BUMN seperti PTPP dan WIKA.

Dalam laporan riset yang dipublikasikan, CIMB menilai kekuatan neraca perusahaan konstruksi akan menentukan tingginya pertumbuhan. PTPP sedang merencanakan untuk melakukan IPO anak usaha yang bergerak di bidang properti.

Jika berhasil, pemisahan usaha tersebut akan memperkuat neraca perseroan. Sementara WIKA yang sudah memisahkan anak usahanya yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dinilai lebih leluasa dalam melakukan pengembangan. 

Sementara Macquarie Research dalam riset yang di publikasikan tanggal 5 Januari 2015 menyatakan saham konstruksi diproyeksi memiliki valuasi tinggi dengan PE  tahun 2015 untuk WIKA sebesar sebesar 27,4 kali, PTPP 25,2 kali, WSKT 27kali dan ADHI 17,9 kali.(al)

Tags: