Dikabarkan Repo, Harga Saham TRAM Anjlok Terendah Sejak 5 Tahun Terakhir

Bareksa • 21 Jan 2015

an image
Pekerja berada di samping Kapal Tanker Gamsunoro milik PT Pertamina yang akan meninggalkan Galangan Kapal Sumitomo Heavy Industries usai serah terima di Yokosuka - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Kapitalisasi pasar TRAM pun menyusut 91,9 persen sejak suspensi sahamnya dibuka pada 20 November 2014

Bareksa.com – Harga saham perusahaan perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) mencetak rekor harga terendah pada hari ini (21/1) sejak lima tahun terakhir. Saat tulisan ini diterbitkan, saham TRAM diperdagangkan pada level Rp143 per saham.

Harga saham TRAM terus mengalami penurunan sejak suspensi sahamnya dibuka oleh Bursa Efek Indonesia pada 20 November 2014. Kapitalisasi pasarnya pun tercatat telah menyusut 91,9 persen menjadi Rp1,5 triliun.

Saham TRAM disuspensi sejak diberitakan salah satu kapal milik TRAM, yakni kapal MT Jelita Bangsa, terlibat kasus penyelundupan minyak di Tanjung Balai Karimun (Baca juga:  4 Hari Harga Saham Ambrol, TRAM Disuspen; Pertamina Dikabarkan Memutus Kontrak).

Beredar kabar dikalangan pelaku pasar, penurunan yang terjadi selama ini disebabkan ulah market maker yang melakukan transaksi margin dan repurchasing agreement (repo) atas saham TRAM. Berdasarkan salah satu sumber Bareksa.com, market maker tersebut terpaksa mengalihkan kepemilikannya untuk membayar utang atas penggunaan dana margin dan jaminan transaksi repo.

Satu hal menarik lainnya, kepemilikan saham TRAM pun mengalami perubahan per 31 Desember 2014 lalu. Dalam catatan pemegang saham yang memiliki kepemilikan di atas 5 persen, muncul nama PT Topaz Investment yang memegang 8,5 persen sedangkan nama PT Asuransi Jiwasraya dan Bank Barclays Plc hilang dari daftar. Padahal, Asuransi Jiwasraya dan Bank Barclays pada akhir Oktober masih tercatat memegang 5,76 persen dan 5,14 persen. (hm)

 

Grafik Pergerakan Harga Saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM)

Sumber: Bareksa.com