Bareksa.com - Senin, 12 Januari 2015 lalu MNC Grup melakukan investor day bertajuk "MNC Media Investor Day" dan dihadiri oleh lebih dari 60 investor asing. Sehari setelahnya, harga saham MNCN naik 8,4 persen menjadi Rp2.900 per saham dari Rp2.675 pada penutupan perdagangan Senin 12 Januari.
Grafik Peningkatan Harga MNCN
sumber:bareksa.com
Citi Research, salah satu perusahaan riset yang hadir pada acara tersebut, memaparkan beberapa poin penting melalui riset yang telah publikasikan kepada nasabah pada 14 Januari 2015.
Yang pertama adalah peningkatan audience share RCTI kembali menduduki peringkat tertinggi di pekan perdana 2015. Sebelumnya pada akhir 2014 audience share RCTI (15,6 persen) masih kalah dari SCTV (17,9 persen). Namun menurut Citi, lebih bijak menunggu data perhitungan audience share sampai akhir bulan karena persaingan dengan SCTV dan ANTV masih sangat ketat.
Kemudian perkembangan marjin EBITDA yang terjadi pada GlobalTV menjadi 33 sampai 35 persen dari 29 sampai 31 persen di 2014. MNC Grup berharap dapat meningkatkan marjin GlobalTV menjadi setara dengan 38 persen MNC TV dan 53 persen RCTI. Citi menggaris bawahi pilar baru dalam bisnis MNC Grup yaitu Sindo TV yang memiliki fokus pada berita dan olahraga diharapkan bisa menyumbang pendapatan iklan sebesar $30 juta di tahun 2015.
Selain itu, Citi Research mencatat ketertarikan Hary Tanoe untuk membeli sisa 25 persen saham TPI yang dimiliki Siti Hardianti Rukmana (Tutut). Harry Tanoe mengatakan sedang mengalokasikan dana $70 juta sampai $100 juta untuk mengakuisisi 25 persen saham yang dimiliki Tutut.
Arya Sinulingga sekretaris korporasi MNC Grup saat dikonfirmasi Bareksa mengatakan bahawa pertemuan Senin lalu tidak membahas hal yang terkait dengan TPI.
"Kemarin tidak ada omongan soal itu (Rencana Pembelian 25 persen saham TPI), kita lebih membahas tentang bisnis Media MNC di tahun 2015," katanya pada Kamis 15 Januari 2015.
Hari ini harga saham MNCN dibuka melemah 2,35 persen menjadi Rp2.700 dari penutupan kemarin di Rp2.765 per saham, setelah peningkatan 8 persen di 13 Januari harga cenderung terkoreksi.(al)