Berita / / Artikel

Pemerintah Hitung Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap APBN-P 2015

• 10 Jan 2015

an image
Petugas memasang angka nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta (7/1/2015) (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Pemerintah mengasumsikan rupiah berada di Rp12.200 per dolar AS tahun ini

Bareksa.com - Pemerintah mengaku masih menghitung dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 meski sudah ada antisipasi ruang fiskal yang besar dari penghematan subsidi bahan bakar minyak. 

Pemerintah,mengasumsikan pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 5,8 persen, dengan inflasi 5 persen, dan harga minyak dunia $70 per barrel. Pemerintah mengasumsikan rupiah berada di Rp12.200 per dolar AS tahun ini, sementara kurs tengah Bank Indonesia berada pada Rp12.640 per dolar AS pada 9 Januari 2015. 

Menteri Keuangan Bambang S. Brodjonegoro mengatakan pemerintah tengah berdiskusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) perihal pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap APBN/. Namun ia yakin efeknya tidak akan seberat tahun 2014. 

"Kita lihat ini masih ada diskusi dengan DPR. Pokoknya kita cari asumsi yang realistis. Kalau dulu bahaya karena masih ada subsidi BBM," katanya di Jakarta 9 Januari 2015.. 

Ia melanjutkan, pasti ada gampak terhadap perkiraan kurs yang meleset. Namun secara magnitude terhadap anggaran tidak seberat tahun lalu.

Dia pun menjelaskan, tahun lalu anggaran negara terbebani dengan pelemahan rupiah yang dibarengi dengan resiko pengeluaran ketika subsidi untuk listrik dan BBM melonjak. Pada 2015, pemerintah mengusulkan untuk memangkas subsidi BBM sebesar 79,7 persen menjadi hanya Rp56 triliun. (Baca juga: Subsidi BBM dalam APBN-P 2015 Hanya Rp56 Triliun) 

"Tahun lalu rupiah melemah dari Rp10.500 menjadi Rp11,800 per dolar AS. Ini berat karena ada subsidi untuk BBM," ujarnya. 

Menurutnya, penghematan subsidi BBM tahun ini dapat memberikan ruang fiskal hingga Rp230 triliun yang bisa dialokasikan untuk pembangunan sektor utama yaitu infrastruktur, perhubungan, dan pertanian.(al)

Tags: