Berita / / Artikel

Terapkan 3 Jurus Jitu, Menkeu Optimis Ekonomi Indonesia 2015 Tumbuh 5,8%

• 24 Dec 2014

an image
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kabinet terbatas bidang perekonomian di Kantor Kepresidenan (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Selain menjaga stabilitas makroekonomi, pemerintah akan memperbaiki struktur APBN dan mendorong pertumbuhan sektor riil

Bareksa.com – Pemerintah optimis ekonomi Indonesia tahun depan dapat tumbuh 5,8 persen seiring dengan program yang difokuskan pada tiga hal, yaitu makro ekonomi, struktur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang lebih baik, serta pertumbuhan sektor riil.

Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro dalam paparan Outlook Perekonomian dan Kebijakan di Tahun 2015, pada 23 Desember 2014 di Kementerian Keuangan mengatakan bahwa pihaknya akan terus menjaga kinerja makro ekonomi Indonesia, terutama transaksi berjalan agar dapat lebih baik.

Pemerintah pun menyiapkan berbagai strategi untuk merealisasikan hal tersebut, diantaranya adalah reformasi subsidi energi, kebijakan peningkatan nilai tambah bahan mineral, insentif fiskal untuk industri penunjang, serta penguatan industri reasuransi dan shipping/freight lokal.

Berkaitan dengan fokus yang kedua, pemerintah juga akan memperbaiki administrasi perpajakan agar penerimaan dari sektor pajak meningkat. Sebagai ilustrasi, sepanjang Januari-Oktober 2014 realisasi penerimaan pajak hanya mencapai 72 persen target APBN-P 2014 yang sebesar Rp1.072 triliun.

Selain perbaikan administrasi pajak, pemerintah juga akan meningkatkan compliance dan penerimaan dari Wajib Pajak orang pribadi, menguatkan fungsi enforcement pada sektor yang strategis, menghilangkan tax distortion, memperbaiki sistem PPN, serta peningkatan penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sementara itu berkaitan dengan fokus pembangunan sektor riil, pemerintah akan memberikan dukungan fiskal melalui peningkatan belanja, terutama belanja infrastruktur. Proyek infrastruktur yang terdiri dari pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api akan digarap sepanjang periode 2015-2019.

Bambang menjelaskan pemerintah akan membangun jalan baru sepanjang 2.650 km, 1.000 km jalan tol, perbaikan jalan sepanjang 46.770 km, serta pembangunan 29 Bus Rapid Transport. Di samping itu, pemerintah juga akan menambah 2.160 km jalur kereta api antar kota dan 1.100 km kereta perkotaan.

Untuk transportasi laut, pemerintah merencanakan pembangunan 24 pelabuhan baru, pengembangan 115 pelabuhan yang telah ada, dan penambahan 26 kapal barang perintis antar pulau. Selain itu, akan dibangun juga 15 bandara baru, pengembangan 40 bandara lama, serta tambahan 20 pesawat perintis.

Pembangunan infrastruktur tersebut ditujukan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah sehingga nantinya berdampak pada pengurangan biaya logistik, mendorong investasi di daerah, peningkatan daya saing serta peningkatan kapasitas produksi.

Pemerintah juga akan menerapkan pemberian insentif fiskal untuk investasi yang lebih terukur dan terarah, seperti pengurangan 30 persen penghasilan neto dari jumlah penanaman modal, penyusutan dan amortisasi yang dipercepat, pengurangan tarif pajak penghasilan atas penghasilan dividen yang dibayarkan kepada subyek pajak luar negeri, serta perpanjangan masa kompensasi kerugian menjadi maksimal 10 tahun dari sebelumnya 5 tahun.

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif berupa tax holiday  bagi perusahaan yang bergerak di industri pionir—industri logam dasar, pengilangan minyak bumi, permesinan, sumberdaya terbarukan, dan peralatan komunikasi. Insentif itu berupa pembebasan pajak penghasilan badan dalam jangka waktu 5-10 tahun terhitung sejak tahun pajak dimulainya produksi komersial.

Ada juga tambahan fasilitas berupa pengurangan pajak penghasilan badan sebesar 50 persen dari pajak penghasilan terutang selama 2 tahun pajak sejak berakhirnya fasilitas pembebasan pajak sebelumnya sebagai masa transisi perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakan secara penuh. (hm)

 

Tags: