MARKET FLASH: Rights ANTM, WSKT, ADHI, Pemerintah Siapkan Rp12 T

Bareksa • 23 Dec 2014

an image
Karyawan mengepak uang dolar AS di cash center Bank Rakyat Indonesia (BRI), Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

PT Indosat Tbk (ISAT) akan kembali menggalang pinjaman bank $650 juta

Bareksa.com - Berikut market issue yang kami peroleh dari koran hari ini:

- Pemerintah akan menyiapkan dana Rp12 triliun untuk menyerap rencana penerbitan saham baru tiga perusahaan BUMN, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) pada 2015.

- PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan mengeluarkan obligasi konversi atau Mandatory Convertible Bond - A (MCB-A) senilai Rp7,91 triliun untuk merestrukturisasi utang senilai Rp11,31 triliun.

- Anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT PP Properti akan melepas 30 persen saham dengan target perolehan dana hingga Rp1,5 triliun pada awal 2015. Alokasi dana terbesar hasil IPO adalah untuk pengembangan usaha, termasuk menambah lahan (landbank).

- Emiten pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berniat menggarap proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) yang serupa di Jatiluhur,  yaitu di daerah aliran sungai (DAS) Brantas, Jawa Timur.

- PT Indosat Tbk (ISAT) akan kembali menggalang pinjaman bank untuk mendanai ulang (refinancing) percepatan surat utang $650 juta pada 2015.

- Asia Resources Minerals Plc (ARMS) akan melakukan rights issue senilai $100 juta untuk membantu proses refinancing anak usahanya PT Berau Coal Tbk (BRAU). Nathaniel Rothschild, ahli keuangan asal Inggris, dikabarkan menyiapkan dana sebesar $100 juta untuk menyerap saham baru ARMS tersebut.

- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menggelar private placement yang jumlahnya setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham private placement ini rencananya Rp8.253 per saham, sehingga TBIG berharap meraih dana Rp3,95 triliun yang akan digunakan untuk membayar biaya akuisisi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

- PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengantongi pinjaman sekitar $100 juta dari sejumlah kreditur asing, yakni Standard Chartered Bank dan Dubai International Financial Centre. Pinjaman akan digunakan untuk pengembangan usaha.

- PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mengalokasikan $35 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik ban mobil sebesar 14,3 persen menjadi 32.000 unit. (np)