Genjot Produksi "Taro", Tiga Pilar Targetkan Pendapatan Tumbuh 46 Persen

Bareksa • 19 Dec 2014

an image
Produk beras Tiga Pilar Sejahtera (Company)

Tiga Pilar memprediksi pendapatan Rp9,77 triliun pada 2016 meski analis menilai target itu terlalu optimis

Bareksa.com – Perusahaan makanan olahan  PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA) tengah gencar melakukan sejumlah aksi korporasi dalam tiga tahun mendatang. Manajemen AISA bahkan menargetkan pendapatan perusahaan dapat tumbuh 40 persen per tahunnya menjadi Rp9,77 triliun di tahun 2016.

Manajemen optimis target pertumbuhan tersebut dapat tercapai, terutama didorong oleh pendapatan dari segmen penjualan beras yang ditargetkan tumbuh 46 persen menjadi Rp6,43 triliun. Selain itu, manajemen juga optimis pendapatan segmen makanan olahan dapat tumbuh 29 persen per tahunnya menjadi Rp2,83 triliun di tahun 2016.

Dalam materi public expose pada 17 Desember 2014, manajemen berencana untuk menggenjot produksi makanan olahannya, terutama produk yang memiliki margin kotor yang tinggi. Dari enam kategori produk makanan olahan (snack, mie kering, bihun, biskuit, dan permen), manajemen melihat produksi snack—dengan margin 45-48 persen, menawarkan margin kotor yang paling tinggi.

Untuk itu, AISA pun berencana untuk menambah 4 mesin baru untuk produk makanan ringan bermerek Taro. Manajemen menargetkan kontribusi makanan ringan dapat meningkat menjadi 29 persen di akhir tahun ini dan menjadi 37 persen di tahun 2016.

Selain itu, perusahaan juga berencana meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen perdagangan modern menjadi 15 persen di tahun 2016 dari yang saat ini hanya 7 persen.

Dengan dua strategi tersebut, manajemen berharap margin kotor AISA dapat tumbuh menjadi 22,5 persen di tahun 2016 dari sebelumnya 9,45 persen di akhir tahun 2013. 

 

Grafik Margin Kotor PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk Periode 2010-2016*

*proyeksi
Sumber: Perusahaan, diolah Bareksa.com

Selanjutnya, manajemen juga tidak akan mengkonsolidasikan lagi pendapatan dari segmen agrobisnis dalam waktu 1 hingga 2 tahun mendatang. Padahal, segmen tersebut menyumbang 17 persen pendapatan per akhir September 2014. 

Manajemen mengungkapkan perusahaan akan fokus di segmen makanan olahan dan penjualan beras premium.

Meski demikian, Analis Mandiri Sekuritas Herman Koeswanto menilai target manajemen tersebut terlalu optimis dan untuk mencapainya akan penuh tantangan. Herman dalam laporan yang telah dibagikan kepada nasabahnya menilai pertumbuhan AISA hanya sekitar 30-32 persen per tahunnya dalam periode  2014-2016. (hm)