Bareksa.com - Sampai perdagangan siang ini IHSG masih merah dan bergerak di bawah level penutupan perdagangan kemarin di 5.152,34 atau turun 0,25 persen. Pelemahan dengan nilai transaksi terbesar dialami PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Secara berturut-turut ketiga emiten tersebut turun 0,43 persen, 0,35 persen dan ITMG turun paling signifikan yaitu 2,99 persen.
Tabel. Penurunan Harga Saham BBRI, TLKM, dan ITMG
sumber:bareksa.com
Anjloknya harga minyak yang menyeret harga komoditas tambang menyebabkan harga saham ITMG bersama saham pertambangan lainnya memberi bergerak negatif. Ini berbanding terbalik dengan IHSG yang sepanjang tahun sudah memberi return sebesar 20,92 persen.
Grafik. Return Saham Pertambangan, IHSG, dan ITMG
sumber:bareksa.com
Harga saham ITMG sejak awal tahun hingga tanggal 10 Desember sudah turun 42,31 persen atau lebih dalam dari penurunan indeks saham pertambangan yang turun 6,26 persen, penurunan lebih dalam dialami ITMG yang sempat diterpa kasus gugatan pailit di awal November lalu.
Mengutip berita Bisnis Indonesia hari ini, ITMG saat ini masih terus mengkaji peluang untuk menggarap proyek pembangkit listrik. Dalam kajian proyek yang diperkirakan memiliki nilai $100 juta ini, perseroan juga akan mencari mitra strategis demi kelancaran proyek.
Sementara untuk tahun depan, perseroan hanya akan menganggarkan capex sebesar $80 triliun atau tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Hal tersebut dilakukan perseroan karena penurunan harga komoditas batubara yang masih terjadi.(al)