Bareksa.com - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) tengah berunding dengan para kreditur untuk merestrukturisasi utang berdenominasi dolar sekitar $680 juta yang terdiri atas pinjaman $200 juta dari Credit Suisse, surat utang berbasis utang (equity linked notes) senilai $80 juta, dan pinjaman konsorsium bank $400 juta.
Seluruh dana pinjaman telah digunakan untuk pengembangan usaha di sektor hulu (upstream) dan hilir (downstream). UNSP tengah mengajukan permohonan perpanjangan jatuh tempo menjadi 8-10 tahun.
"Ada beberapa opsi restrukturisasi, bisa debt to equity swap, perpanjangan masa jatuh tempo atau penurunan tingkat suku bunga," ungkap Balakhrisnan Chandrasekaran, Direktur Keuangan UNSP kepada Kontan.
Selain itu, Chandra mengaku saat ini UNSP sedang mencari investor baru untuk menyuntik dana operasional pabrik oleokimia.
"Yang pasti, kami membutuhkan sekitar $50 juta (Rp617 miliar) untuk mulai menjalankan pabrik-pabrik oleokimia di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Pabrik ditargetkan dapat berjalan sepenuhnya dalam dua hingga tiga tahun mendatang," papar Chandra, seperti yang dilansir dalam Investor Daily. (np)