Realisasi Anggaran Belanja Negara 2014 Periode Januari-Oktober Baru 74,5 persen

Bareksa • 10 Dec 2014

an image
Mantan Wamenkeu Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menjawab pertanyaan wartawan usai dipanggil Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 22 Oktober 2014

Penyerapan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bareksa.com - Secara garis besar, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) pada periode 1 Januari hingga 31 Oktober 2014 mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan dan hibah, belanja, serta pembiayaan per Oktober 2014. Tercatat, hingga 31 Oktober 2014, realisasi pendapatan dan hibah telah mencapai Rp1.218,66 triliun atau 74,5 persen dari pagu APBN-P 2014.

Capaian tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan realisasi pendapatan negara dan hibah pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp1.098,43 triliun atau 73,1 persen dari pagu APBN-P 2013.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi dalam keterangan persnya, Selasa 9 Desember 2014 menyatakan peningkatan realisasi pendapatan negara dan hibah ini disebabkan persentase realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih tinggi 6,3 persen. Walaupundemikian realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah 0,3 persen dibandingkan persentase realisasi tahun lalu.

"Dari sisi belanja, hingga 31 Oktober 2014 realisasinya telah mencapai Rp1.412,74 triliun atau 75,3 persen dari pagu APBN-P 2014. Angka ini meningkat jika dibandingkan realisasi belanja pada periode yang sama tahun lalu," katanya.

Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp1.237,98 triliun atau 71,7 persen dari pagu APBN-P 2013. Yudi mengatakan peningkatan ini disebabkan persentase realisasi belanja Pemerintah Pusat yang lebih tinggi 5 persen.

Meskipun demikian ia mengungkapkan realisasi transfer daerah lebih rendah 0,2 persen dibandingkan persentase realisasi tahun lalu. Sementara itu, hingga 31 Oktober 2014, defisit anggaran mencapai Rp194,08 triliun atau 80,4 persen dari pagu APBN-P 2014. Pada periode yang sama tahun lalu, defisit tercatat sebesar Rp139,55 triliun atau 62,2 persen dari pagu APBN-P 2013.

Untuk pembiayaan sendiri, hingga 31 Oktober 2014, realisasinya telah mencapai Rp250,09 triliun atau 103,6 persen dari pagu APBN-P 2014.

“Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp217,32 triliun atau 96,9 dari pagu APBN-P 2013,” katanya.(al)