Stock Movers: Saham Garuda Perkasa di Tengah Pelemahan Indeks

Bareksa • 08 Dec 2014

an image
Pesawat ATR 72-600 milik maskapai Garuda Indonesia (ANTARA FOTO/Saptono)

IHSG turun 0,59 persen, saham GIAA naik 4,42 persen.

Bareksa.com - Siang hari ini sampai jam 10.31 wib indeks harga saham gabungan melemah menjadi 5.170 dari penutupan akhir pekan 5.187,99. Investor asing pagi ini melakukan aksi jual atas dua saham bank besar yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI.

Kedua saham bank BUMN tersebut pagi ini melemah masing-masing 0,65 persen dan 2,02 persen. Aksi jual asing atas saham BBRI tercatat di Bareksa.com sebesar Rp36 miliar dan BBNI Rp19 miliar.

Tabel. Harga Saham BBRI dan BBNI

sumber:bareksa.com

Selain pelemahan pada kedua big cap perbankan tersebut, IHSG juga di dorong oleh pelemahan pada saham-saham sektor pertambangan.   

Tabel. Harga Sektor Pertambangan

sumber:bareksa.com

Pagi ini PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 1,53 persen menjadi Rp17.725 per saham, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 0,45 persen menjadi Rp1.115 per saham, dan PT Vale Indonesia (INCO) turun 2,54 persen menjadi Rp4.030 per saham.

Penurunan harga komoditas yang disebabkan penguatan nilai tukar dolar dan menyebabkan turunnya harga saham emiten pertambangan. Selain itu, menurut laporan CIMB research kepada nasabah, emiten pertambangan batubara dikhawatirkan akan mengalami penyusutan marjin di tahun 2015 hingga ke level terendah sejak tahun 2006. Namun penurunan margin tersebut juga akan mengurangi supply sehingga harga batubara diprediksi akan naik.

Dalam riset, disebutkan juga perusahaan batubara akan mengalami peningkatan permintaan seiring dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik.

Namun diantara saham-saham yang mengalami pelemahan, harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk justru mampu menguat. GIAA sampai siang ini mampu naik 4,42 persen menjadi Rp590 dari sebelumnya Rp565.

Grafik. Pergerakan Harian Harga Saham GIAA

Pada kuartal ketiga emiten penerbangan BUMN ini mengalami kerugian hingga $219 juta. Namun Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda mengaku optimis akan kinerja kedepan. Ia menyebutkan bahwa Garuda sedang dalam proses recovery secara perlahan hingga akhir tahun ini. (al)