Bareksa.com - Perusahaan tambang emas yang merupakan salah satu anak usaha Grup Rajawali PT Archi Indonesia Tbk menunda menawaran umum saham perdana (IPO) karena jumlah penawaran yang masuk terbilang minim.
"Demand hanya sekitar 30 persen (dari target). Respon investor tidak terlalu bagus," kata salah satu sumber.
Padahal, Archi sudah memperpanjang bookbuilding (masa pemesanan efek) hingga 3 Desember, dari jadwal semula pada 12 November-25 November.
Tidak disebutkan sampai kapan penawaran umum saham perdana ini akan ditunda. (np)
Bisnis Indonesia, hal 1.