Pertamina: Produksi Minyak OPEC Terlalu Banyak yang Sebabkan Harga Turun

Bareksa • 03 Dec 2014

an image
Pertamina Energy Outlook 2015 - (Bareksa.com/Evi Rahmayanti)

Sebelumnya, harga minyak diperkirakan akan naik karena membaiknya ekonomi negara dunia, khususnya di kawasan Asia

Bareksa.com - Perkembangan harga minyak dunia beberapa bulan terakhir mematahkan prediksi berbagai lembaga ekonomi dan keuangan dunia. Harga minyak dalam jangka pendek dan menengah diperkirakan tetap tinggi karena didukung pertumbuhan ekonomi negara-negata di dunia, khususnua di kawasan Asia yang mulai membaik.

Namun harga minyak tetap meluncur bebas walaupun ada kesepakatan negara-negara OPEC mengenai kuota produksi pada kisaran 30 juta barel per hari. Analis Pertamina, Pri Agung Rakhmanto, mengungkapkan OPEC melakukan kesalahan dalam penghitungan kuota produksi.

"Kuota 30 juta barrel itu terlalu banyak, apalagi sekarang masih kerap diproduksi di 31 juta barrel," katanya.

Ia mengungkapkan jumlah tersebut terlalu banyak sehingga membuat harga turun ke level $70 per barrel. Ia juga menilai harga minyak ideal ada di angka $80 per barrelnya.

Menurut beberapa pengamat perminyakan di Amerika sebagaimana di kutip oleh The New York Times, penurunan harga terjadi terus menerus beberapa bulan terakhir bukan semata-mata 'variasi harga musim gugur'  seperti yang terjadi pada tahun lalu. Disinyalir telah terjadi perpecahan di tubuh OPEC yang mungkin akan berujung pada perang harga dalam enam bulan ke depan.

Awal oktober, analis Departemen Energi Amerika Serikat (DOE), melaporkan bahwa konsumsi negara industri maju sepanjang tahun 2015 berkurang 200.000 Bbl/hari dibandingkan periode yg sama tahun lalu.(al)